Agak repot juga bagi wisatawan terutama yang berkunjung ke pantai-pantai ini. Petunjuk jalan sangat tidak jelas. Kemungkinan besar ya karena konflik antara pengelola watu ulo (pemkab Jember) dengan pengelola Papuma (Perhutani) sehingga tempat wisata ini tidak terkelola dengan baik.
Pesona alamnya sebetulnya sangat menarik, akan tetapi fasilitas yang ada masih sangat minim bagi penyelenggara wisata. Saya pertama kali ke tempat ini waktu saya masih SD, yahh sekitar 25 tahun yang lalu, dan sampai sekarang tidak ada perubahan yang berarti. Memang pesona alamnya masih menjadi daya tarik.
Pada saat berkunjung kemarin, suasanannya cukup ramai. Mungkin masih dalam suasana libur akhir tahun yang cukup panjang.
Cerita mengenai tempat wisata yang tidak dikelola dengan baik sebetulnya sudah banyak disampaikan oleh para traveler. Kalau saya sih sebetulnya tidak terlalu sering berpergian. Ada memang beberapa tempat wisata, terutama yang dikelola oleh swasta sudah sangat baik. Ada juga kawasan wisata yang berhasil dikelola dengan baik, contohnya adalah kawasan wisata Kawah Putih di Bandung. Tempat itu sangat berhasil mengintegrasikan semua obyek wisatanya.
Sebetulnya sangat berharap jika kawasan watu ulo, papuma, payangan bahkan nusa barong, menjadi kawasan wisata yang terintegrasi dengan dibangun misalnya resort di sana. Pasti akan sangat indah dan menarik.