Site icon arthanugraha.com

Aku dan Habibie

Aku dan Habibie
sumber gambar: wikipedia.org

Ini cerita tentang aku dan Habibie.

Berbicara mengenai Habibie, sekali lagi harus aku tegaskan. Habibie yang aku maksud adalah Bacharuddin Jusuf Habibie, mengingat aku juga punya beberapa teman yang bernama Habibie. Jadi ini tentang Habibie itu.

Memori masa kecilku kembali terlintas sekilas. Siapa sih yang tidak mengenal Habibie. Pada saat kecil dulu, ketika ditanyakan mengenai apa cita-citamu. Banyak anak yang menyebutkan untuk berkeinginan menjadi seorang Habibie. Profil beliau yang pintar serta kemampuan beliau tentang pesawat terbang yang luar biasa (waktu itu hanya sedikit tentang Habibie yang diketahui) membuatnya menjadi idola bagi banyak orang di Indonesia.

Sependek cerita tentang Habibie yang aku dapatkan dari berbagai sumber, entah itu dari cerita seseorang, buku, halaman-halaman website di internet yang bertebaran, aku coba ceritakan kembali dengan versi yang aku ceritakan kembali berikut ini.

Habibie, lahir di Pare-pare.
Habibie adalah salah satu asset bangsa yang ditemukan oleh presiden Soeharto di luar negeri, mungkin di Jerman. Oleh presiden Soeharto, Habibie diajak kembali ke Indonesia untuk mengembangkan industri pesawat terbang. Lalu lahirlah Nurtanio yang kemudian hari berubah menjadi IPTN dan sekarang menjadi Dirgantara Indonesia.
Kemudian hari, Habibie ditunjuk menjadi Menristek di kabinet president Soeharto dengan masa jabatan yang cukup lama, hingga akhirnya Habibie ditunjuk menjadi wakil presiden oleh presiden Soeharto.
Dan ketika terjadi peristiwa 1998, dimana presiden Soeharto menyatakan mundur dari jabatan presiden dan menyerahkan tongkat kepemimpinan presiden kepada Habibie

Itulah sekilas cerita yang aku ketahui. Cerita lain di masa menjabat menjadi presiden juga aku anggap seru. Habibie lah yang menjadi presiden pertama yang menyelenggarakan pemilu secara demokratis setelah era orde baru. Namun ada juga cerita lainnya mengenai lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Namun prestasi hebat Habibie yang benar-benar saya rasakan dan kagumi pada saat menjabat sebagai presiden adalah berhasil memimpin Indonesia keluar dari fase krisis ekonomi.

Setelah tidak menjadi presiden, Habibie lebih banyak bergerak dalam riset dan pendidikan. Sebagai pemegang paten yang sangat banyak, tentu bisa saja dengan mudah untuk berkarya di negara lain. Namun hal itu tidak menyurutkan nasionalisme seorang Habibie yang terus berupaya untuk membangkitkan kembali industri pesawat terbang di negeri Indonesia. Tentu saja hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi Indonesia bisa menguasai teknologi tingkat tinggi.

Mengenai film tentang Habibie, ada beberapa film tentang beliau yaitu Rudy Habibie dan Habibie Ainun. Tidak satupun dari kedua film tersebut pernah aku tonton. Tetapi aku yakin bahwa dengan ada atau tidak adanya film tentang beliau, tidak sedikitpun menyurutkan untuk membuat Habibie menjadi inspirasi bagi kita semua.

Ah, aku juga merasa beruntung pernah hidup di kota kelahiran Habibie di Pare-pare. Sebuah Kota kecil yang terletak di pinggir pantai ini. Seakan juga memberikan semangat kepada kita semua yang pada saat itu tinggal di sana untuk juga bisa berbuat sesuatu yang berguna bagi orang lain. Setiap masuk perbatasan kota pare-pare jika dari Makassar, kita akan jumpai ada sederetan tembok panjang yang menutupi suatu lahan. Katanya itu milik dari keluarga Habibie. Terus terang, saya tidak pernah tahu langsung keluarga Habibie di Pare-pare apalagi bertemu langsung dengan beliau, yah hanya tembok panjang itulah yang selalu menjadi penandaku, bahwa itu milik keluarga Habibie dan beliau pernah tinggal di sana.

Aku dan Habibie memang tidak pernah bertemu langsung. Tetapi seperti jutaan anak lainnya yang ditingkatkan mimpinya oleh Habibie, tentu sudah layaknyalah aku berterima kasih kepada beliau. Bahkan mungkin juga banyak anak yang bisa mewujudkan impian untuk menjadi seperti Habibie yang ahli teknologi pesawat terbang.

Saat ini Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie sudah tenang di alam sana. Almarhum meninggal pada tanggal 11 september 2019.
Terima kasih bapak Habibie atas pengabdianmu kepada negeri ini.
Terima kasih sudah menjadi inspirasi bagi kami anak-anak dan cucumu.

Exit mobile version