Di bulan agustus ini, ada beberapa event besar yang kita temukan. Yang pertama adalah hari kelahiran Henry Dunant yang diperingati sebagai hari terbentuknya organisasi kepanduan atau yang lebih dikenal pramuka di Indonesia. Yang kedua adalah hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus dan kegiatan besar yang terakhir adalah hari raya Idul Fitri, yang diperingati sebagai hari kemenangan oleh umat muslim setelah berpuasa sebulan penuh.
Arti Kemerdekaan
Saya mencoba bergulat tentang arti kemerdekaan. Konon katanya kita menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945, meskipun setelah itu negara kita kembali dijajah oleh Belanda. Selain penjajahan oleh bangsa lain, rakyat kita juga mengalami penjajahan secara ekonomi,budaya dan hampir semua aspek kebangsaan. Menurut persepsi saya, penjajahan yang kita alami disebabkan oleh karena ketertarikan akan sumber daya negara ini. Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, dan tentu saja menjadi potensi berbagai hal, baik itu ekonomi, budaya maupun politik.
Karena kondisi inilah, sering bangsa Indonesia terombang-ambing oleh keadaan dunia, meskipun secara politik, oleh Ir. Soekarno dinyatakan Indonesia menjadi negara non blok.
Terseretnya Indonesia dalam kancah ekonomi,politik dan budaya di dunia ini, serta merta membuat rakyat Indonesia kehilangan jati dirinya. Semenjak kita tidak lagi bangga mengucapkan sebagai bangsa Indonesia, kita kehilangan identitas.
Tengok saja, seberapa paham generasi muda kita tahu akan budaya Indonesia. Akan tetapi ketika harus menjelaskan budaya pop sekarang sangat fasih terucap.
Saya tidak tahu, apakah modernisme itu akan terbunuh dan menjadi sesuatu yang betul-betul berbeda ataukah karena kejenuhan orang akan berbalik dengan sendirinya ke budaya yang dulu pernah ada.
Sesuatu yang pernah ada dimunculkan kembali, entah hanya menjadi komoditas belaka.
Lalu kemerdekaan itu muncul menjadi suatu simbol saja yang hanya diperingati setiap tahun pada tanggal 17 agustus. Kesadaran sebagai orang yang merdeka, bebas memilih, bebas berpendapat terlupakan, sayang sekali.
Perlu suatu momen memang yang mengingatkan kita, bahwa kita sebagai bangsa yang merdeka, bukan sekedar upacara saja. Tapi lebih dari itu. Kepercayaan diri sebagai bangsa yang merdeka harus timbul. Tidak perlu lagi mengambil jalan pintas dengan menjual semua yang kita punya dengan alasan kita masih kaya raya. Tapi ingatkan diri, kita masih punya anak cucu yang kelak juga ingin melihat bangsa Indonesia ini masih berjaya di dunia, dan itu pasti