Tulisan ini tidak saya maksudkan untuk menjadi resensi dari buku Simple Stories for a Simple Investor yang ditulis oleh bapak Nicky Hogan.
Oke, saya membaca sebuah buku dari bapak Nicky Hogan di awal bulan maret. Istimewanya adalah buku yang berjudul Simple Stories for a Simple Investor ini ditandatangani langsung oleh beliau.
Saya mengenal Nicky Hogan hanya terbatas saja. Nama Nikcy Hogan melintas ketika kita berbicara tentang sebuah kampanye dari Bursa Efek Indonesia. Kampanye itu bernama “Yuk Nabung Saham”. Mungkin sebagaian besar dari pembaca tulisan ini sudah familiar dengan kampanye tersebut.
Kampanye tersebut juga ternyata sangat sukses membawa saya untuk turut serta berinvestasi di saham. Nicky Hogan merupakan salah satu petinggi Bursa Efek Indonesia. Pendekatannya untuk meningkatkan investor saham di Indonesia memang luar biasa. Kampanye “Yuk Nabung Saham” juga memberikan kemudahan yang luar biasa bagi investor baru untuk memulai. Contohnya saya. Saya cukup mengirimkan data hanya melalui email saja. Kemudian saya bisa berinvestasi hanya cukup senilai minimal harga saham dalam 1 lot, dimana harga terendah saham di Bursa Efek Indonesia adalah 50 rupiah, yang artinya kita bisa memulai memiliki saham dengan hanya berinvestasi sebesar 5000 saja. Wowww luar biasa ya.
Sisi lain Nicky Hogan adalah kegemarannya menulis. Beberapa buku sudah dihasilkannya. Beliau juga aktif menulis di blog pribadi yang mempunyai domain sama dengan namanya, nickyhogan.com
Oke cukup mungkin sekilas tentang Nicky Hogan, selebihnya bisa dikorek sendiri di mbah google ya.
Sekarang mengenai buku ini. Saya mendapatkan informasi buku baru bapak Nicky Hogan dari Instagram beliau. Sebelum masuk ke toko-toko buku, beliau mengadakan pre-order untuk buku ini.
Buku ini bukan dimaksudkan sebagai sebuah buku teknikal tentang cara berinvestasi saham, tetapi lebih kepada spirit dan motivasi serta berbagai alasan kenapa kita harus berinvestasi di saham. Dalam buku ini banyak diceritakan mengenai kampanye “Yuk Nabung Saham” di berbagai daerah. Juga diceritakan tentang investor pemula yang berasal dari berbagai latar belakang.
Menariknya juga diceritakan dalam buku ini, bahwa salah satu buku bapak Nicky Hogan yang berjudul Yuk Nabung Saham telah dicetak dalam huruf Braille yang memberikan kemudahan untuk penyandang tuna netra. Pernah juga diceritakan pada saat pembukaan sesi pasar bursa saham di Bursa Efek Indonesia, dibuka oleh para penyandang tuna netra, dan sebelumnya membaca bagian dari buku Yuk Nabung Saham.
Selesai membaca buku ini saya menghela nafas, ah kenapa tidak dari dulu mengenal investasi saham. Awal saya kuliah di Universitas Airlangga di tahun 1997, saya tahu di sebuah sudut di fakultas Ekonomi ada pojok bursa. Kenapa tidak sedikitpun saya tertarik ke sana ya?
Anyway tidak ada kata terlambat, setidaknya sekarang saya sudah memulai untuk berinvestasi saham. Thanks “Yuk Nabung Saham”