Site icon arthanugraha.com

Energi Spiritualitas


12:37:50

Tadi pagi si Yuyung telpon, katanya dia melihat keanehan pada diriku, karena aku semakin religius. Katanya kayak aku mau mati aja.
Astaga….
Bukankan setiap orang akan mati..
Dan bukan karena itu kita harus semakin religius. Aku hanya menjalankan kewajibanku aja sebagai hamba Tuhan.
Dia tuh udah beri banyak buat kita. Salah satunya adalah hidup yang diberikan buat aku…
Wow, keren banget kan…
Apa salahnya kalo kita bersyukur untuk hidup yang diberi Tuhan untuk kita.
Aku , dari ke hari semakin banyak menemui orang yang semakin menjauhi Tuhan. Entah apa alasan mereka, maleslah…. Kesibukan…
Tapi namanya excuse tetep aja excuse……
Kita bisa mencari 1000 alasan dengan mudah, bukankah akal diciptakan untuk itu?
Saat ini, aku bahkan sudah bisa melihat dan mendengar sendiri dengan indra tubuhku, cerita-cerita kisah nyata yang dulunya hanya aku baca di tabloid dan majalah dan kutonton di sinetron yang selalu aja aku anggap itu hanya hyper realitas manusia atas ketidak terimaan manusia terhadap kehidupan nyata yang dihadapinya saat ini. Sehingga mereka menggemari dengan amat sangat hyper realitas itu di majalah, tabloid dan koran ( Sinetron laris Bo’…. Memorandum selalu habis terjual sebelum pukul 12.00)
It’s wrong ( thanx for Raam Punjabi ). Sebenarnya apa yang diceritakan, dituturkan baik melalui visual atau tulisan itu bukanlah khayalan ato impian dari si penulis skenario.
Itu nyata Man…..
Ada di sekitar kita.
Terjadi di teman-teman kita…
Oooohhhh God, Help Us….
Manusia sebenarnya sekarang sudah diberikan karunia semakin sensitif hakekat kehidupannya.
Kemaren aku baca postingan secara tidak sengaja waktu si Adi browsing gambar dokter Gigi di Google.
Aku baca postingan salah seorang blogger, yang menulis mimpinya tentang kematian, dan sehari sebelum Indonesia merayakan kemerdekaan ke-60, dia dipanggil oleh Bapa di Surga.
Postingan yang sangat keren(sayangnya di posting itu ada gambar cewek yang udah meninggal itu — langsung ilfil aku).
Kita bisa belajar banyak, bahkan di saat-saat detik terakhir, Tuhan sudah mengingatkan kita tentang hakekat kehidupan.
Jadi, masih bertanya kenapa kita harus setia kepada Tuhan????

Ini catatan terakhir Natasha Anya yang bisa jadi renungan buat kita semua:
—-
Mimpi Buruk
Semalam aku mimpi buruk banget,

Saat terbangun aku takut hal ini akan terjadi,
Padahal waktu aku mau tidur,Aku gak mikir apa-apa,
Beberapa hari ini aku merasa tenang,
Aku gak ada rasa khawatir apa-apa lagi,
Aku serahkan semuanya kepada Tuhan…Entah kenapa mimpi buruk itu hadir lagi…
Padahal sebelum tidur aku masih sempat chat,Aku ketawa-ketawa waktu baca beberapa teman chat,
Sebelumnya aku sempat sms dengan Dan,
Kepada Dan aku bilang kalo capek banget,Kakiku linu dan aku chat sambil tiduran…
Satu jam setelah chat aku gak tahan,Aku ngantuk… dan aku pamit tidur dengan Dan… zzZz
Kira-kira jam lima, mungkin…Aku seperti ada di ruangan rumah sakit,Ada dua pasien yang harus operasi hari itu,
Karena aku datang terakhir aku dapat giliran kedua,
Dan akupun menungggu pasien pertama,Kira-kira tujuh jam kemudian,Seorang perawat menghampiri aku,
Dan mengajak aku untuk masuk ruangan,Perawat itu melayani aku layaknya seorang pasien yang akan operasi,
Bajuku dibuka dan rambut kepalaku dicukur habis,
Cuma aku agak sedikit aneh,Baju operasi yang harusnya aku pakai,
Dalam mimpi itu aku gak liat di tubuhku,
Aku hanya liat tubuhku dibungkus kain,Seperti simbok-simbok desa itu,
Terus aku diajak ke kamar mayat,Kepada penjaga kamar mayat, perawat itu bilang;“pak, nunut mbungkus”
Aku bingung tapi aku nurut saja,
Aku lihat beberapa mayat berada di sana,
Ada satu yang jelas banget ku ingat,
Seorang mayat laki-laki bertubuh kecil yang badannya menghitam,
Mungkin korban luka bakar…
Perawat menunjukkan satu tempat kosong tempat mayat,
Aku disuruh tidur di situ,Saat aku akan naik ke tempat mayat itu,
Ada satu mayat yang jatuh, seorang perempuan berkain kafan,
Mukanya kelihatan jelas…Aku ketakutan… akupun lari…
Anehnya mayat perempuan itu mengejar aku dengan posisi tidur,
Aku ketakutan… takut sekali…
Aku lari sekencang-kencangnya…
Akupun belok ke pintu sebelah kanan,
Mayat perempuan itu berusaha untuk membuka pintu yang kutahan…
Untung…
Saat aku ngolet kepalaku terantuk sandaran ranjang…
Mimpi burukku berakhir…

—-

Exit mobile version