Menyimak masa kejayaan kerajaan Majapahit, terbersik rasa kebangaan bahwa bangsa ini dulu pernah mempunyai kerajaan besar yang bernama Majapahit. Tidak tangung-tanggung hingga ke negeri China kerajaan ini sudah terkenal. Saya berkesempatan untuk melihat salah satu jejak peninggalan Majapahit di Trowulan yaitu Gapura Wringin Lawang.
Berlokasi di Trowulan, mudah dicapai baik dari arah Surabaya atau sebaliknya. Untuk menuju ke sana, kita harus masuk dulu ke jalan pemukiman warga, kurang lebih 100 meter dari jalan besar. Dari kejauhan sudah nampak kemegahan bangunan ini.
Wringin Lawang konon bukan sebuah candi, tetapi merupakan gapura atau gerbang sebuah candi. Sempat mengalami kerusakan, dan saat ini sudah dapat kita lihat kembali setelah dipugar. Gapura ini diberi nama Wringin Lawang karena pada saat dulu, ada dua pohon beringin yang mengapit gapura tersebut.
Lokasi di sekitar tampak asri dihiasi taman, bukti dari keseriusan dari dinas pariwisata setempat untuk mengelola obyek wisata sejarah ini. Begitu juga fasilitas toilet, tempat parkir yang disediakan oleh pengelola. Sayangnya informasi mengenai gapura Wiringin Lawang hanya kita dapati dari papan informasi yang ada di dekat loket.
Gapura ini menjadi satu bagian dari bangunan lain baik berupa candi-candi ataupun temuan arca yang berada di sekitar Trowulan.
Menurut saya, wisata sejarah Trowulan ini bisa menjadi lebih interaktif lagi jika ada guide atau pemandu dari setiap obyek wisata. Supaya pengunjung tidak sekedar melihat hanya bangunan tinggi semata. Tetapi lebih mengetahui aspek sejarah dan menimbulkan rasa bangga terhadap Indonesia.