Site icon arthanugraha.com

Kartini hari ini

Hari ini adalah hari lahirnya Raden Ajeng Kartini. Dan hari ini pula ditetapkan sebagai simbol kebangkitan kaum wanita atau perempuan entah bagaimana kamu menamainya. Bagi saya, tidak perlu kita meributkan wanita atau perempuan, yang terpenting adalah memaknai perjuangan Kartini dengan tidak sekedar memakai kebaya, tidak sekedar lomba memasak tetapi lebih dari itu, Kartini adalah simbol perlawanan dari ketidakberdayaan terhadap hegemoni.

Hegemoni apa?

Entah mengapa, hampir semua budaya yang ada di atas bumi ini selalu meninggikan kaum laki-laki. Patriarki, demikian mereka menyebutnya. Semua serba lelaki, mulai dari kepemimpinan, kepemilikan harta dan kekuasaan hingga kebebasan untuk menindas sesamanya, seakan-akan dibenarkan oleh sang Patriarki.

Mungkin inilah warisan jaman purba kita, dimana yang kuat adalah yang menang. Dan sialnya, secara fisik, laki-laki selalu saja lebih unggul.

Jadi, Kartini mencoba membuka wacana, mari kita menerima wanita sebagai sebuah mahluk yang berbeda dengan laki-laki dan tentu saja di luar kodratnya sebagai wanita yang harus melahirkan dan menyusui anak. Di luar itu, wanita juga mampu seperti laki-laki. Dia mempunyai intelejensi, dia mempunyai keahlian bahkan juga kekuatan fisik yang sama dengan laki-laki.

Mmm, kenapa saya bisa berpikir seperti ini. Mungkin karena saya mempunyai ibu yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja, berkarir dalam separuh lebih dari waktu hidupnya. Bukan karena dia perempuan, tetapi karena dia adalah manusia yang sama dengan kita, kaum laki-laki….

Exit mobile version