disadur dari antaranews.com
Yogyakarta (ANTARA News) – Kontak Tani Nelayan Andalan DIY terus mematangkan persiapan untuk menjadi operator sistem logistik ikan nasional yang ditargetkan dapat berjalan optimal pada 2017.
“Persiapan untuk menjadi operator terus dilakukan. Mulai dari penyiapan sumber daya manusia, sarana prasarana hingga mekanisme untuk memperoleh ikan dari nelayan dan sistem distribusinya,” kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) DIY Sumari Citro Wibowo di sela pembukaan Pekan Daerah KTNA DIY di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, sejumlah upaya yang harus segera dilakukan agar Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) bisa dijalankan secara optimal adalah dengan melakukan pendekatan terhadap nelayan-nelayan yang ada di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul agar tidak menjual ikannya ke tengkulak di tengah laut.
Ikan yang dijual ke tengkulak tersebut biasanya langsung didistribusikan ke berbagai kota lain seperti Semarang sehingga masyarakat di DIY jarang memperoleh ikan dalam kondisi yang segar.
“Melalui SLIN ini, kami berharap agar ikan laut hasil tangkapan nelayan di DIY bisa langsung didistribusikan dan dikonsumsi warga di DIY. Kualitas ikan pun akan lebih baik karena dalam kondisi segar,” katanya.
Sumari juga berharap agar nelayan mampu meningkatkan kapasitas ikan tangkap. Hasil tangkapan rata-rata nelayan di Pantai Sadeng adalah sekitar dua ton per hari. “Perlu ada peningkatan kapasitas karena terkadang nelayan tidak bisa melaut saat cuaca tidak memungkinkan,” katanya.
Selain ketersediaan ikan segar yang mencukupi, Sumari juga berharap harga jual ikan di Kota Yogyakarta bisa semakin murah dengan diberlakukannya SLIN.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Sigit Saptoraharjo mengatakan, KTNA memiliki peran strategis untuk mengembangkan sektor agraris dan bahari, terlebih Gubernur DIY Sri Sultan HB X memiliki program menjadikan wilayah selatan sebagai “wajah” atau dikenal dengan program “Among Tani Dagang Layar”.
“Pengembangan bahari akan lebih difokuskan lagi sehingga daerah seperti Gunungkidul, Kulon Progo dan Bantul didorong untuk mengembangkan industri baharinya,” katanya.
Sedangkan Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta yang tidak memiliki laut akan lebih fokus pada pemasarannya. “Ini yang harus mulai diseriusi. Pemerintah daerah pun diharapkan mampu melalukan berbagai antisipasi terhadap sejumlah masalah atau kendala yang berpotensi muncul,” katanya.
sumber: http://www.antaranews.com/berita/562065/ktna-yogyakarta-matangkan-persiapan-menjadi-operator-slin