[wp_ad_camp_1][wp_ad_camp_5]
Ketika saya melintasi kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), saya mendapati di kanan-kiri jalan beberapa perusahaan/pabrik yang namanya sudah kita tahu. Kebanyakan adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang sudah sangat lama beroperasi di dunia ini. Saya berpikir bahwa ketika membangun sebuah bisnis maka tidak pelak selain berusaha mengajukan sebuah nilai yang dipercayai oleh pendiri bisnis tersebut kepada masyarakat, juga harus memikirkan bisnis yang berkelanjutan (Sustainable Business).
Bisnis yang berkelanjutan didefinisikan sebagai bisnis yang memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan bisnis dan meningkatkan nilai dalam jangka waktu yang panjang dengan melakukan integrasi ekonomi, sosial dan lingkungannya ke dalam strategi bisnisnya.
Secara umum bisnis yang berkelanjutan mengacu kepada triple bottom line, dimana suatu bisnis akan melakukan permodelan bisnisnya dengan mengelola keuangan mereka serta dampak sosial dan lingkungan
Triple Bottom Line diperkenalkan oleh John Elkington pada tahun 1997 dengan fokus pada pengelolaan keuangan dari segi ekonomi (profit), tanggung jawab sosial (people) dan tanggung jawab lingkungan (planet). Triple bottom line akan menjaga kesinambungan bisnis dengan memecah fokus perusahaan menjadi tiga unsur yaitu keuntungan, manusia dan planet sehingga perusahaan tetap mendapat keuntungan dan sosial lingkungan tetap terjaga.
[wp_ad_camp_2]
Ketiga faktor ini (People, Profit, Planet) berkaitan antara satu dengan yang lain. Masyarakat tergantung pada ekonomi; ekonomi dan keuntungan perusahaan tergantung pada masyarakat dan lingkungan bahkan ekosistem global.
Mari kita jelaskan satu persatu
Profit
Setiap bisnis pastilah menginginkan untuk mendapatkan profit, sehingga fokus dari kegiatan bisnis adalah mengejar profit. Aktifitas yang dilakukan untuk mendapatkan profit adalah dengan mendongkrak produktifitas dan melakukan efisiensi pada biaya. Peningkatan produktifitas juga dapat dilakukan dengan memperbaiki manajemen kerja, misalnya dengan melakukan penyederhanaan proses, mengurangi aktifitas yang tidak efisien, menghemat waktu proses dan pelayanan. Efisiensi biaya dapat dilakukan dengan melakukan penggunaan material sehemat mungkin dan memangkas biaya serendah mungkin.
[wp_ad_camp_4]
People
people atau masyarakat adalah merupakan stakeholder yang sangat penting bagi bisnis yang dijalankan. Dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk menjalankan kelangsungan hidup bisnis dan perkembangan bisnis. Oleh sebab itu, perlu ada komitmen untuk memberikan imbal balik manfaat kepada masyarakat dengan pemikiran bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mempunyai dampak kepada masyarakat . Oleh sebab itu, harus dipikirkan juga untuk membantu pemenuhan kebutuhan dari masyarakat tersebut
Planet
Planet atau lingkungan adalah sesuatu yang dikaitkan dengan segala sendi kehidupan manusia. Contohnya adalah air yang diminum, udara yang kita hirup. Namun sayangnya masih banyak dari kita yang tidak peduli dengan lingkungan dikarenakan tidak merasakan keuntungan secara langsung. Pemikiran ini harus diubah. Pelestarian dan pemeliharaan lingkungan sangat berkaitan dengan kelanjutan bisnis. Dengan lingkungan yang terjaga, maka manfaat besar yang didapatkan antara lain terpeliharanya kesehatan, kenyamanan serta ketersediaan sumber daya.
[wp_ad_camp_3]
Mengapa harus memikirkan bisnis yang berkelanjutan (Sustainable Business)?
Strategi ini memastikan bahwa bisnis mampu berjalan hingga generasi mendatang dan juga memastikan bisnis berkelanjutan akan menjadi bisnis yang mendunia.
Namun, di sisi lain ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk melakukan perubahan strategi menjadi bisnis yang berkelanjutan. Yang pertama adalah perlu adanya suatu perubahan mendasar terutama pada pemikiran dan pengelolaan bisnis agar menjadi bisnis yang berkelanjutan yang memperhatikan faktor ekonomi, sosial dan lingkungan. Tantangan yang kedua terletak pada pimpinan yang akan diserahkan untuk mengelola perubahan tersebut.
[wp_ad_camp_5]