Dalam rangkaian supply chain management, segala hal dibuat sedemikan rupa agar berjalan secara efektif dan efisien. Setiap saat dilakukan optimalisasi agar semakin efektif dan semakin efisien. Begitu juga dengan bagian logistik, tentunya juga dilakukan optimalisasi.
di bagian transportasi beberapa hal yang perlu dilakukan proses optimalisasi seperti pemilihan penggunaan transportasi, pemilihan vendor, rates, rute, pick up point, drop point dan tidak lupa kapasitas yang dibutuhkan. Hampir semua divisi transportasi di banyak perusahaan terus melakukan optimalisasi.
Beberapa mengerjakan beberapa orang untuk melakukan analisa terhadap semua proses mulai dari planning transport hingga proses distribusi selesai.
Tools yang dipakai pun bermacam-macam. Ada yang melakukannya dengan menggunakan software spreadsheet seperti microsoft excell atau memakai software Transport Management System.
Dalam artikel yang dipublikasikan oleh Mercury Gate, perusahaan penyedia Transport Management Systems (TMS), ada beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh pengelola transportasi baik itu departemen transportasi, perusahaan penyedia jasa Logistik / Third Party Logistics (3PL) ataupun konsultan transportasi, antara lain:
- Konsolidasi
Memanfaatkan empty space di moda transport, mengarahkan strategi dari LTL ke TL dengan mengisi space yang kosong - Multi point
Mengoptimalkan strategi pickup dan drop point dengan metode clustering - Zone skipping
Jika ada point yang harus dikirimkan dengan paket kecil, dapat dikirimkan ke pusat distribusi yang terdekat untuk dikonsolidasikan terlebih dahulu. - Pooling
Pemilihan lokasi warehouse atau cross docking area untuk mengoptimalkan kegiatan konsolidasi dan dekonsolidasi. - Continues Moves
Mengatur proses perencanaan loading menjadi sebuah rangkaian agar truk yang digunakan bisa terus berjalan. - Backhauls
Meningkatkan utilisasi dengan mengoptimalkan kendaraan yang kembali.
Di artikel tersebut juga memberikan empat spektrum yang dihasilkan ketika melakukan optimalisasi transportasi, mulai dari sourcing, planning, execution hingga pengaruhnya ke sales.
Catatan untuk melakukan proses optimalisasi transportasi untuk Indonesia yaitu adanya kondisi yang tidak terprediksi semisal kemacetan, bencana alam maupun regulasi dari pemerintah yang mengakibatkan perencanaan yang sudah dibuat menjadi tidak berjalan dan hal ini mempengaruhi indeks optimalisasi. Oleh sebab itu perlu menambahkan indikator lain di dalam proses optimalisasi tersebut sebagai bagian dari contingency plan.