Site icon arthanugraha.com

Polosnya Dirimu

Akhir pekan lalu, saya sekeluarga bersama dengan mertua dan kakak ipar saya berkunjung ke rumah nenek istri saya yang merupakan ibu dari mama mertua saya.

Ada kejadian yang lucu ketika anak saya bertemu dengan mbah buyutnya. Komentar pertamanya adalah

“Wah, mbah buyut masih hidup, gak jadi mati”

Ooopssss. Rupanya anak saya salah mengira dengan mbah buyut dari mama saya yang kebetulan beberapa bulan yang lalu meninggal dunia. Kesamaan fisik, serta lokasi rumah yang relatif berdekatan (di arah yang sama kalau kami dari Sidoarjo) cukup membuat Mika bingung.

Nah, ternyata belum sampai di situ saja. Malamnya Mika bertanya kepada mbah buyutnya.

” Mbah buyut umur berapa”

dan dijawab oleh mbah buyutnya

“sembilan puluh tahun kiro-kiro le”

Langsung dengan wajah takut, Mika berkata kepada mamanya.

“Lho maa, mbah buyut sudah sembilan puluh tahun”

Rupanya Mika takut mbah buyutnya meninggal. Mungkin karena pengaruh berita duka setiap minggu di gereja. Biasanya memang dia memperhatikan usia dari orang yang meninggal.

Kami menginap sehari di rumah mbah buyut, dan besoknya pamit pulang. Perjalanan dari Madiun ke Sidoarjo cukup cepat, hanya satu setengah jam saja via tol.

Sampai rumah, mertua saya beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan lagi ke Lawang menuju rumah kakak ipar saya.

Namun di tengah istirahat, Mika berujar

“Oma kapan balik? Aku mau ke Giant nih”

Walah, omanya diusir. Wah begitu polosnya dirimu, sampai gak bisa direm, hehehe. Tapi saya antara bersyukur atau bagaimana ya? Mika yang pada saat kecil saja sangat terlambat untuk bisa berbicara, saat ini bisa bertumbuh dengan baik. Meski usilnya memang gak ketulungan, hehehe.

Exit mobile version