disadur dari tribunnews.com
SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Ketidakmampuan produk lokal bersaing di era pasar bebas ditenggarai, karena tingginya cost logistik di tanah air
Hal ini diutarakan, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumsel, Yudha Protomo saat acara Dialog HIPMI ke 40 yang membahas Peluang dan Tantangan Logistic Nasional, di Hotel Max One Palembang, Kamis (9/6)
“bukan rahasia lagi, jika saat ini pasar dalam negeri banyak dikuasi produk yang. Cost logistik ditenggarai jadi penyebabnya, terlebih cost logistic Indonesia saat ini masih terbilang tinggi 24 persen dari GDP,” ujarnya.
Dengan cost yang begitu tinggi, tentu beban harga akan di jatuhkan terhadap konsumen, dengan harga menjadi mahal, karena untuk menyesuaikan perhitungan operasional dari jasa angkutan. “Idealnya cost logistic di angka 10 persen, agar produk kita mampu bersaing,” jelasnya
Yudha menambahkan, penyebab cost Logistik di negara kita masih tinggi, ini tidak lepas dari masalah utama, dari segi infrastruktur dan pungutan liar (pungli).
Meksi untuk di Sumsel di nilai cukup kondusif, namun ini belum merata di semua daerah, padahal untuk logistik memiliki pangsa operasional yang lebih luas sesuai dengan pangsa pasarnya yang juga besar.
“Ada juga kesan tertutup untuk bisnis ini, sehingga belum terjalin pemecahan masalah antara pembisnis dan pemerintah atau stake holder terkait,” ujarnya.
Menurutnya, untuk peluang bisnis ini di prediksi memiliki 2100 Triliun pangsa pasar. Apalagi dengan perkembangan bisnis eccomerce yang kian pesat saat ini tentu sangat membutuhkan peran serta logistik.(cr26)
Suasana Dialog HIPMI ke 40 yang membahas Peluang dan Tantangan Logistik Nasional, di Hotel Max One Palembang, Kamis (9/6)
sumber: http://palembang.tribunnews.com/2016/06/09/tingginya-biaya-logistik-sebabkan-produk-lokal-kalah-saing