Site icon arthanugraha.com

Wah Jalur Klakah Lumajang Semakin Macet Nih. Adakah Solusinya?

Wah, jalur Klakah Lumajang semakin macet saja. Ini pengalamanku pulang kampung hari sabtu kemarin dari Sidoarjo ke Jember dan juga sebaliknya pada keesokan harinya.

Hari sabtu kemarin saya merencanakan pulang ke Jember untuk mengantarkan anak istri saya berlibur di Jember. Kami berangkat sepulang kerja di hari sabtu pada pukul dua siang. Selama perjalanan sampai di Leces, Probolinggo sangat lancar. Kurang lebih satu setengah jam kami tempuh hingga keluar pintu tol Probolinggo Timur. Namun perjalanan selanjutnya lumayan menyiksa. Perjalanan dari pabrik kertas Leces, hingga Kedungjajang, Lumajang (tempat belok menuju ke Jember) harus kami tempuh selama satu jam. Padahal jarak dari pabrik kertas Leces menuju ke Kedungjajang kurang lebih 24 km (menurut peta google). Artinya, kami hanya berjalan sekitar 20 kilometer per jam saja. Dan pada kenyataannya sangat merambat banget.

Hanya berjarak 20 kilometer-an saja

Besoknya saya balik ke Sidoarjo dengan menumpang bis patas. Ternyata kejadiannya sama saja. Bis juga berjalan sangat lambat.

Naik Bis Patas

Beberapa hal yang saya amati sepanjang jalan antara pabrik kertas Leces dan Kedungjajang antara lain:

Tentu jalur klakah lumajang semakin macet ini bikin sebel banyak orang. Kalau pendengar Suara Surabaya, sepanjang jalur ini sering diinfokan mengingat kemacetan yang luar biasa. Namun tentu kita tidak bisa menganggap bahwa kemacetan ini adalah hal biasa. Tidak terbayang bukan berapa biaya yang harus kita tanggung ketika menghadapi hal ini. Kalau kita searching di google saja, sudah banyak sebetulnya yang memberitakan tentang hal ini. Rasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan tentu berpikiran yang sama. Namun sekali lagi yang dibutuhkan adalah aksi nyata. Sekecil apapun aksi nyata tersebut akan berdampak luar biasa bagi masyarakat yang memanfaatkan jalan di lajur tersebut. Semoga kita bisa semakin cepat mendapatkan aksi nyata dari pemerintah.

Exit mobile version