Merangkum kejadian yang saya alami dan mengkaitkannya dengan energi positif dan kebaikan. Dan inilah salah satu alasan manusia hidup di dunia ini. Mungkin penjelasan tentang energi tidak sesuai dengan definisi yang dimaksudkan di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tapi energi yang keluar dari mindset positif saya percayai membawa pengaruh juga bagi sekitar kita.
Begini Cerita Ini Bermula
Suatu malam saya makan di warung Biru Banyuwangi bersama keluarga. Warung Biru ini adalah salah satu tempat makan yang menyajikan ikan bakar dan hidangan laut lainnya yang cukup murah. Sebelumnya saya pernah ke tempat ini dan malam itu saya ingin kembali lagi ke sana.
Berbekal navigasi dari Waze, akhirnya sampai di warung Biru. Kurang lebih perjalanan selama 15 menit dengan jarak tempuh 6 kilometer dari tempat saya menginap.
Sampai di Warung Biru, mobil diparkir di seberang jalan dan kami mengambil tempat di meja bagian depan. Kami memesan ikan putihan yang dibakar, udang, dan cumi. Di tempat ini, hidangan tersebut akan disertakan sebakul nasi putih beserta sambal dan sayur lalapan. Istri saya juga memesan tahu walik di tempat ini.
Selesai makan, saya lihat di seberang ada toko yang menjual peralatan salon. Wah kebetulan, saya sedang mencari pinset. Dan adik saya juga sekalian ingin mencari lipstik di sana. Ternyata yang dicari ada semua di sana.
Karena anak saya tidak makan di warung Biru, istri saya membeli mie goreng, nasi goreng, dan ayam yang dijual di warung seberang warung Biru. Sambil menunggu adik saya yang akan dijemput pacarnya di tempat itu.
Setelah selesai makanan yang dipesan dan adik saya dijemput oleh pacarnya. Kamipun kembali ke hotel. Tetapi sebelumnya, istri saya memesan untuk mencari ATM BCA. Sayapun mencari ATM dengan bantuan navigasi Waze dan sampailah di kantor cabang BCA yang ada ATMnya.
Setelah dari ATM, kamipun kembali ke hotel sembari mencari Indomaret disepanjang perjalanan menuju ke hotel untuk membayar internet Speedy dan PDAM. Yes, ini masih Speedy. Saya juga heran kenapa kok masih ada ya. Sayapun mencari Indomaret terdekat dengan Waze. Sampai di tujuan, ternyata Indomaret tersebut tutup. Akhirnya sayapun mencari Indomaret lain yang ada di Waze.
Dan Ini Masa Tegang Itu
Di tengah jalan, tiba-tiba ada telepon masuk ke HP. Saya lihat nomernya adalah nomer tidak dikenal dan saya abaikan. Tapi ternyata nomer ini menghubungi berulangkali. Saya jadi penasaran. Pada saat kebetulan ada lampu merah dan mobil berhenti, sayapun mengangkat telepon tersebut.
Pertama dari ujung telepon bertanya apakah benar saya Artha Nugraha Jonar, saya jawab benar. Kemudian dia bertanya apakah saya kehilangan dompet. Sayapun kaget. Karena tidak merasa kehilangan dan dalam keadaan menyetir, sayapun memberikan HP ke istri saya sekalian mencari tempat untuk menepikan kendaraan.
Setelah menepi, saya cek di tas saya dan ternyata memang benar dompet tersebut tidak ada. Dari penelpon mengatakan jika dompetnya ditemukan di depan warung Biru, tempat saya makan, dan dia meminta untuk diambil dompetnya di rumahnya.
Setelah ditelpon kembali oleh istri saya dan dikatakan jika rumahnya ada di dekat warung Biru, kamipun kembali ke warung Biru. Sampai di warung Biru, istri saya menelpon kembali untuk menanyakan alamat rumahnya. Kamipun diarahkan ke gang dekat bengkel, seberang warung Biru.
Saya, istri saya, dan papa mertua saya akhirnya menuju ke rumah penemu dompet. Sampai di rumahnya, ternyata ada beberapa orang yang mereka sedang duduk dan kamipun dipersilahkan masuk oleh ibu yang ternyata menemukan dompet saya.
Sayapun langsung diberikan dompet. Saya cek tidak ada kehilangan apapun. Sayapun bertanya bagaimana ibu itu bisa menelpon saya. Ternyata saya masih menyimpan kartu nama kantor lama saya di dompet dan tercantum nomer HP saya dari situ ibu tersebut menghubungi saya.
Akhirnya kamipun pamitan kepada ibu dan keluarga tersebut sembari mengucapkan terima kasih.
Energi Positif Bercampur Baur Dengan Kebaikan
Malam itu saya belajar banyak hal. Yang pertama, segala sesuatu bisa terjadi. Meski saya sudah memastikan dompet tidak akan terjatuh, ternyata terjadi juga. Dan saya baru ingat, ternyata saya sempat mengeluarkan dompet ketika akan memberikan uang untuk pengamen. Yang kedua, masih banyak banget orang baik di dunia ini. Saya sangat yakin, ibu dan keluarganya sangat tulus membantu saya dan mau mengembalikan dompet tersebut. Memang uang di dalam dompet tidak seberapa banyak, apalagi saya termasuk jarang sekali ambil uang di ATM. Tapi coba bayangkan bagaimana kerepotan saya harus mengurus berbagai kartu dan ATM di dalam dompet tersebut.
Sekali lagi luar biasa. Saya akan ingat terus. Saya akan terus berusaha untuk berbuat baik dan menjauhkan segala pikiran-pikiran negatif. Mungkin hanya ini yang bisa saya lakukan untuk membalas kebaikan ibu tersebut dan pembelajaran yang saya alami malam itu.
Semoga Tuhan Menyertai.