Melakukan Hal Yang Terbaik!
Hari ini saya mendapat chat di WhatsApp grup untuk mengkonfirmasikan pengiriman dokumen dari sertifikasi yang sudah saya ikuti beberapa bulan lalu. Kebetulan ada 2 grup chat untuk 2 sertifikasi berbeda. Di grup pertama, saya melihat bahwa konfirmasi ditujukan kepada semua peserta. Namun di grup kedua, saya hanya melihat 4 nama saja di sana, sementara yang ikut ada 7 orang. Sebetulnya saya menduga sejak awal jika beberapa orang tersebut akan kesulitan ketika diuji oleh assesor. Saya merasa basic mereka sangat kurang di kompetensi yang diujikan.
Sebetulnya saya juga mengalami seperti mereka di uji kompetensi yang saya ikuti 2 minggu lalu. Dari awal sebenarnya saya sudah agak ragu untuk mengikutinya. Sebabnya karena memang sebetulnya bukan terlalu kompetensi yang saya kuasai.
Syukurlah minggu lalu saya mendapatkan informasi jika saya dinyatakan kompeten. Pada proses uji kompetensi, saya cukup kerepotan dengan pertanyaan dari assesor. Akibatnya saya harus merevisi presentasi yang telah saya buat dengan penajaman pada topik tertentu.
Di ujian tulis saya juga mengalami kesulitan. Yang saya heran, semua soal perhitungan saya tidak mendapatkan jawabannya. Di titik itu sebetulnya saya sudah ragu bisa lulus atau tidak. Ternyata saya dapat lulus juga.
Pertanyaannya, apakah saya selalu lulus ujian sertifikasi?
Tidak teman. Ada satu sertifikasi yang hampir setiap hari saya meluangkan waktu 2 hingga 3 jam sehari, dan terkadang tidur hingga larut. Ternyata saya tidak lulus diujiannya. Beruntung masih ada kesempatan mengulang. Bayangkan, untuk belajarnya saja, sampai sekarang saya masih trauma untuk membuka bukunya. Rasanya uban di kepala saya bertambah banyak dan tekanan darah saya menjadi tidak terkontrol karena hampir setiap hari minum kopi dan kurang istirahat.
Sedihnya, saya malah tidak lulus ujian.
Kecewakah? Banget. Begitu kertas hasil ujian diprint dan saya dinyatakan tidak lulus, kepengen nangis rasanya karena berbulan-bulan belajar ternyata tidak lulus. Namun saya merasa beruntung. Paling tidak saya mengetahui seperti apa jenis soal yang diujikan dan saya siap untuk mengulang lagi.
Meski tidak lulus pada ujian pertama, saya ternyata berhasil lulus pada sertifikasi yang lain. Kuncinya memang harus fokus dan melakukan yang terbaik.
Untuk itu, saya siap untuk melakukan hal yang terbaik lagi hari ini.