Lean Logistics, memahami konsep lean pada industri logistics
Berbicara mengenai lean, secara konseptual pembicaraan mengenai lean akan berfokus pada hal mengenai bagaimana menangani sampah yang timbul.
Tujuan utama dari lean adalah mengurangi sampah dengan tujuan akan menghilangkan sampah itu sendiri. Sampah yang dimaksud disini adalah penggunaan resource yang ada seperti penggunaan peralatan, pemakaian bahan material, suku cadang, pemakaian lahan dan waktu.
ada delapan target dari lean:
- Defects, waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dan defects.
- Over-production, membuat produksi menjadi semakin cepat, singkat dan mendapatkan hasil lebih dari yang diinginkan.
- waiting, waktu yang terbuang karena manusia, bahan baku atau mesin produksi yang harus menunggu.
- Not using the talent of our people, tidak memakai kemampuan dan pengalaman orang yang mengerti proses tersebut dengan baik.
- Transportation, pergerakan dari orang, bahan baku material, hasil produksi dan informasi.
- Inventory, work in process (WIP) dan finished goods lebih dari satu pieces yang dibutuhkan dari produksi.
- Motion, segala perpindahan orang dan mesin yang tidak bernilai terhadap hasil produksi dan layanan.
- Over-processing, penggunaan material yang terbaik lebih dari yang dibutuhkan.
Sampah ini juga ada di industri logistik. Proses pengurangan sampah di dalam industri dikenal dengan istilah lean logistics. Mudahnya adalah lean logistics adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hal yang tidak menambahkan nilai tambah dari produksi ataupun layanan yang dihasilkan dalam industri logistics. Kegiatan yang tidak menambahkan nlai tambah ini bisa mencapai 90 %.
Di dalam pemikiran lean logistics harus ada perubahan paradigma dari pemikiran konvensional megenai suatu produksi berdasakan batch dan que menjadi one-piece flow.
Ini artinya adalah akan ada perubahan kepada hal seperti pengurangan biaya yang signifikan, peningkatan kualitas produksi.
Dengan konsep lean logistics, maka akan ada improvisasi pada peningkatan kualitas produksi, mengurangi waktu yang digunakan, mengurangi waktu WIP (Work in process), mengurangi jumlah inventory dan investasi pada peralatan. selain itu juga akan dilakukan improvisasi pada ketepatan waktu delivery dan pedapatan bersih, ruangan yang lebih baik, mesin yang lebih baik dan peningkatan utilisasi pekerja, penurunan pada cost dan penyediaan inventory yang lebih tepat.