Site icon arthanugraha.com

Apa yang Ada di Benakmu Ketika Mendengar kata Yoshinoya

Apa yang Ada di benakmu Ketika Mendengar kata Yoshinoya
Apa yang Ada di benakmu Ketika Mendengar kata Yoshinoya
Gambar Dari Halaman Facebook Yoshinoya Indonesia

Ketika mendengar kata Yoshinoya, anak saya akan bergegas menyahuti, karena dia pikir saat itu akan diajak makan di Yoshinoya. Kalau yang ada di benak saya dengan kata Yoshinoya adalah semangkuk irisan daging di atas sebuah mangkuk yang berisikan nasi, hmmm malah jadi laper nih.

Oke memang benar, jika nama Yoshinoya ini identik dengan nama sebuah restoran waralaba yang berasal dari negara Jepang. Awalnya saya mengira bahwa kata Yoshinoya ini berasal dari nama sebuah kota di Jepang. Ternyata tebakan saya meleset.

Ternyata Yoshinoya ini dinamakan dari asal daerah pendiri rumah makan ini, bapak Eikichi Matsuda yang berasal dari Yoshino-cho, Osaka dan Ya. Restoran ini pertama kali berdiri di sebuah pasar ikan Nihonbashi, Tokyo pada tahun 1899. Wah cukup lama juga ya.

Menu yang dihidangkan pada saat itu cuma satu aja yaitu gyudon yang berisikan semangkuk nasi dan irisan tipis daging sapi yang dimasak dengan kecap asin dan gula. Pada saat itu, menu ini jadi populer di pasar tersebut, karena selain murah dan dihidangkan secara cepat, gyudon Yoshinoya juga terkenal dengan kelezatannya. Untuk cerita lengkap tentang sejarah dan perkembangan Yoshinoya, kamu bisa baca di halaman wikpedia.

Saat ini Yoshinoya tidak hanya menjual satu menu saja, tetapi sudah berkembang dengan berbagai menu. Selain itu Yoshinoya juga sudah berkembang ke berbagai negara di dunia. Menu yang diunggulkan saat ini adalah Beef Bowl dan hingga saat ini tetap mengandalkan daging sapi import dari Amerika Serikat.

di Indonesia, Yoshinoya pertama kali berdiri di tahun 1994. Sayang pada tahun 1998, restoran Yoshinoya ditutup karena terkena dampak dari krisis keuangan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997.

Pada tahun 2010 Yoshinoya kembali hadir di Indonesia. Saat ini manajemen Yoshinoya di Indonesia dikelola oleh PT Multirasa Nusantara yang merupakan bagian dari Wings Group. Maka tidak heran kalau kamu bakalan menemukan produk-produk milik Wings Group yang juga dijual di restoran Yoshinoya Indonesia, misalnya teh Javana dan Glico Ice Cream.

Rasanya tidak lengkap jika tidak melakukan review tentang restoran waralaba Yoshinoya ini. Saya akan membahasnya dari 4 sisi, yaitu dari sisi segmentasi, targeting, positioning dan yang terakhir melihat dari strategi pemasaran dengan indikator 4P + 1S. Setidaknya bisa menggali lebih dalam lagi agar pertanyaan apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata Yoshinoya ini bisa terjawab.

1. Segmentasi

Saya akan membagi menjadi 4 hal untuk menentukan segmentasi dari Yoshinoya, yaitu dengan melihat geografis, demografis, psikografis dan behaviour.

2. Targeting

Yoshinoya memilih target pasar di mall-mall serta tempat yang mudah diakses (pinggir jalan raya). Jam operasional disesuaikan dengan lokasi, jika berada di mall akan mengikuti jam operasional di mall. Yoshinoya juga memastikan agar produk selalu dapat terjual dan menghindari status Sold Out. Selain itu Yoshinoya juga menjaga konsistensi dari menunya, misalnya dengan memastikan bahwa gambar yang tampak pada daftar menu akan sama dengan yang konsumen peroleh.

3. Positioning

Yoshinoya menggunakan slogan “Japan’s No. 1 Beef Bowl” dan “100% U.S Beef” memberikan gambaran bahwa Yoshinoya akan selalu memberikan hidangan yang berkualitas.

4. 4P + 1S

Contoh Promosi yang dilakukan oleh Yoshinoya Indonesia

Bagaimana? Jadi apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata Yoshinoya? Kalau saya sih, tiba-tiba saya merasa lapar….

Exit mobile version