disadur dari harnas.co
JAKARTA (HN) -Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan mengatakan, tengah mempersiapkan arus logistik menjelang pelarangan truk mendatang. Pada bulan ramadan, pelaku logistik akan mengenjot produksi dan distribusi barang hingga H-7.
“Kalau kita pelaku, khususnya lebaran kita udah hafal. Kita menyiapkan H-7 dan H+7. Mungkin kalau bisa bekerjasama sebelum dan setelah lebaran,” kata Yukki kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Jumat (27/5).
Ia meminta pemerintah tidak hanya melarang, tetapi juga memperbaiki sistem yang belakangan mengganggu proses distrubusi barang. Salah satunya kesiapan pelabuhan dan infrastruktur jalan yang kerap memperlambat waktu distribusi.
Selain itu, kegiatan eksor impor juga di perhatikan karena belakangan server INSW mengalami down. 18 kementerian dan lembaga diminta bersinergi untuk memlerlancar arus barang ekspor impor agar tidak menimbulkan persoalan distribusi ramadhan.
“Kegiatan ekspor jangan lagi sistemnya down, itu memperhambat. Disisi lain, banyak permasalahan,” ujarnya.
Pelindo II, Angkasa Pura, hingga kementerian dan lembaga diminta menyiapkan sistem dan kelancaran arus distribusi, agar pemilik barang dan pelaku bisnis bisa merencanakan perjalanan.
Sebagai evaluasi, distribusi barang menjelang lebaran 2015 berjalan cukup lancar. Tidak terjadi kenaikan permintaan barang akibat pelemahan ekonomi nasional. Bahkan, arus distribusi barang pada 2015 mengalami penurunan drastis sari 2014.
“Tapi (tahun ini) kita mendorong, efektifitas kerja diharapkan tidak menurun. Produksi dan distribusi sebelum lebaran sudah selesai,” kata Yukki.
Penurunan distribusi barang juga telah dirasakan sejak April 2016. Masyarakat cenderung melakukan pembelian pada saat dibutuhkan. Sementara barang tertahan di toko distributor, sehingga stok barang dinilai cukup hingga lebaran.
