Selasa, 23 Agustus 2005
00:21:56
Aku setengah hidup —-
Aku terjatuh dalam ketidakberdayaanku
Ternyata aku Cuma manusia lemah
Tak berdaya
Aku sudah coba berdiri tegak dari seribu kekalahanku
Ternyata aku masih tetap jatuh dan terus berusaha bangun
Setidaknya wajahku masih bisa kubuat menatap ke depan
Aku hanya tersenyum, seakan mencuri kegembiraan
Dengan semua keadaan yang menerpa aku
Aku gak akan pernah salahkan siapa-siapa
Karena memang itu semua adalah konsekuensiku
Kadang aku butuh cinta yang menguatkan
Memang cinta begitu kuat
Sehingga malah terkadang memabukkan
Aku mabuk cinta
Berulang kali
Begitu sulitnya aku meninggalkannya
Membuatku sakit
Tubuhku, jiwaku sakit
Cinta, to much love……… will kill U
Sesekali menoleh ke belakang
Merasakan betapa manisnya cinta ketika dia datang
03:10:07
DEATH SOUND
— Sedikit cerita tentang Bandku di SMU —
Aku pertama kali ngeband waktu kelas satu SMU, nama bandnya DEATH SOUND, dibentuk waktu ada festival Band di UNMUH Jember.
Waktu itu, nama bandnya diinspirasikan dari kaos yang aku pake (aslinya seh tulisannya Death Squad — masih ada lo kaosnya), tapi biar keren maka digantilah jadi DEATH SOUND.
Formasi awalnya adalah:
Aku : Drum
Irwan : Vokal
Nugie : Gitar
Ian : Bass
Jalu : Keyboard
Formasi ini berubah waktu mau tampil di perpisahan anak kelas tiga. Waktu itu sangat membanggakan, karena kami adalah satu-satunya band dari anak kelas satu yang tampil, mengingat senior-senior kami tuh, kayaknya penguasa band-band di wilayah besuki. Kayaknya semua the best musician ada di sana deh. Ada Kalis d’best Guitarist, trus Reinhard dengan gaya kalemnya yang bisa ngulik gitarnya dari dangdut sampek maen speed metal (gilaaaaaaaa), pernah juga sih dia tak suruh ngiringi vokal grup di gereja(hehehehehe) dan dia mau lagi. Waktu itu aku langsung gak mau ikut maen gitar, maunya nyanyi aja — ngeper Coy……
Formasi selanjutnya adalah:
Aku sama Ian gantian. Aku maen Bass dan Ian maen Drum. Formasi ini bertahan sampai kelas dua.
Di kelas dua aku gak begitu banyak ngeband, soalnya lagi sibuk di teater sih, jadi ngebandnya jarang.
Tapi akhir kelas dua aku mulai ngeband lagi, gak lagi dengan Death Sound.
Aku maen dengan anak-anak di luar sekolahku, dan loe tau maen musik apa waktu itu.
Speed Metal Mannn …
Musik yang waktu itu hanya aku tahu dari Kakak sepupuku yang ngajarin aku maen gitar.
Hellowen, Megadeath, and else…
Namanya bandnya Tazmania…
Formasinya:
Aku: Ryhtm Guitar
Sipul: Bass
Riko: Vokal
Trus Drum sama melodynya aku lupa siapa namanya.
Keistimewaannya sih si riko vokalisnya tuh bisa menjangkau nada-nada tinggi, keren abissssss.
Trus pernah nyoba vokalis cewek, aku lupa namanya siapa, yang jelas dia anak SMU 3.
O ya Tazmania neh lumayan lah dapat undangan manggung, kami pernah maen sampai ke Banyuwangi, di acaranya anak SMU 2 Banyuwangi waktu itu. Kalo di Jember biasanya sih maennya kalo ada acara pentas band apalah. Maklum waktu itu belum ada cafe, lagian lagunya speed metal gini. Dulu seh pernah ditawarin buat audisi di THR Surabaya, trus maen di cafe di Bali, dengan syarat menguasai 100 lagu. Muntah coyyyyyyy
Berhubung yang terpelajar Cuma aku (ihiiiiiiii….), ya aku masih fokus ke sekolahku. Lagian ortuku gak setuju aku band-band-an.
o…ya aku juga pernah mewakili sekolah laen untuk festival band antar pelajar (kok bisa ya…..)
soalnya sekolah temenku tuh support banget buat mendukung murid-muridnya maju. Maklum sekolah di bawah kaki gunung. Ini serius lho….
waktu kelas dua aku pernah ikutan festival band di Surabaya, waktu itu aku megang Bass, dan kita punya gitaris andalan, TOTON anak SMU 3. yang sebenarnya waktu itu dia masih kelas satu, saking cintanya pada gitar, sampek2 kalo tidurpun gitarnya dikeloni (ini beneran lho, waktu itu di Surabaya, di rumah Mus’ab, dia tidur ngelonin gitarnya)
yang aku liat waktu itu anak Surabaya maennya lagu top 40, dan kami sekali lagi speed metal abissss (Power Metal Man….) — aku ingat waktu itu lagu yang paling banyak dibawain lagunya Nugie sama DeWA album yang kedua.
Nah….. berdasarkan pengalaman itu, waktu ada pesta seni di sekolah, kami membawakan lagu dari DeWA, salah satunya judulnya DESI, lagu ini dipersembahkan buat kakak kelas kami yang bernama, guess who????
Yak betul Desi ….
Dan bAnd kami pun juga diberi nama Desi 5.
Cerita untuk Band ini, terakhir aku ngeband waktu aku pertama kali masuk ke UNAIR. Aku sering hangout bareng teman2ku mantan gugus 7 penataran P4.
Waktu itu kami sepakat menamakan grup band kami BOCOR…
Karena waktu itu vokalis kami kepalanya bocor kena gitar waktu latihan band dan motornya Dani bannya bocor waktu jalan2 di kampus C Unair.
Formasinya waktu itu:
Aku : Guitar
Dani(Antro FisiP) : Bass
Pram(Sastra Indonesia – waktu itu masih ikut FISIP): Vokal
Agus(Manajemen – Ekonomi): Bass
Gitaris satunya aku lupa namanya.
Kami tampil pertama kali di Open Air yang diada’in Lucky Strike di depan perpustakaan UNAIR, keren boooooook
Waktu itu ada 12 band yang tampil dan aku sudah lupa semua apa nama band-band itu.
Waktu itu kayak band profesional aja deh, ada manajernya, alat-alat semua disediakan dari gitar, bass sampai efek gitar, semua disediakan sama Omnya Dani, coz dia punya semua alat itu.
Skarang yang aku tau Dani udah jadi wartawan Surya, Pram jadi reporter JTV.
Dan That’s it aku terakhir kali manggung….
Bocor tidak meneruskan kariernya di musik…….
Terakhir kemaren Cuma latihan band sama anak2 di kontrakan, just train, biar kagak kaku…
Aku latihan bareng Nito, Icha, sama Fikri vokalisnya Flip-Flop, finalist Nescafe Music Competition.
Kadang-kadang ngejam berdua tok sama Nito di kontrakan, sampek kontrakan dilempari batu sama tetangga karena ngejam bareng sampai jam tiga pagi…..
But now Nito Gone, dia sekarang lagi pene’an tower BTS di Kalimantan, adu…. nasibmu to, lulusan terbaik elektro ITS, pene’an tower BTS……
Sekarang aku sendirian, paling sabtu sama minggu ngejam di rumah. Supaya tangan gak kaku… maen gitar sama Bass
Sendirian lagi………..
Nasibku….
