NEW!Referensi istilah di supply chain dan logistik Buka di sini
Lifestyle

Cara Cek Sertifikat Halal dan Macam-Macamnya

2 Mins read
sertifikat halal

Dalam beberapa tahun terakhir, informasi yang salah tentang status halal dari produk tertentu telah beredar luas di media sosial. Klaim bahwa beberapa produk terkenal, seperti Oreo, mengandung bahan non-halal seperti daging babi telah menyebabkan kebingungan di kalangan konsumen.

Setelah ditelusuri, klaim biskuit Oreo mengandung babi yang beredar di Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading). Oleh karena itu, disinformasi semacam itu menyoroti pentingnya mengetahui cara memverifikasi sertifikasi halal dan memahami berbagai jenisnya untuk membuat pilihan yang tepat.

Cara Memeriksa Sertifikasi Halal

Memeriksa status kehalalan suatu produk kini lebih mudah dari sebelumnya, berkat perangkat digital dan platform resmi yang disediakan oleh pemerintah Indonesia. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

1. Kunjungi Situs Halal.go.id

Situs web resmi Halal.go.id, yang dikelola oleh BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal), memungkinkan konsumen untuk mencari produk bersertifikat halal. Di situs web tersebut, Anda dapat menemukan kolom pencarian untuk memasukkan nama atau merek produk. Jika produk tersebut bersertifikat halal, maka detailnya, termasuk nomor sertifikasi dan tanggal kedaluwarsa, akan ditampilkan.

2. Gunakan Aplikasi Halal

BPJPH dan MUI menawarkan sejumlah aplikasi seluler untuk memeriksa sertifikasi halal. Aplikasi ini tersedia untuk diunduh di berbagai toko aplikasi dan menyediakan cara mudah untuk memeriksa status halal suatu produk di mana saja. Sejumlah aplikasi yang bisa digunakan adalah MUI Halal, Umma, Crave Halal, Halalin, hingga Zabibah. 

3. Cari Logo Halal

Produk bersertifikat halal di Indonesia menampilkan logo halal resmi pada kemasannya. Logo ini dikeluarkan oleh BPJPH dan berfungsi sebagai jaminan visual bagi konsumen. Namun, ada baiknya Anda mengecek status sertifikasi produk secara online untuk menambah keyakinan.

4. Periksa dengan Database MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memainkan peran penting dalam proses sertifikasi halal. Konsumen dapat mengakses database MUI untuk memverifikasi apakah suatu produk telah disertifikasi halal oleh lembaga yang disetujui MUI melalui laman halalmui.org.

Macam-Macam Sertifikasi Halal

Sertifikasi halal bervariasi berdasarkan cakupan produk dan organisasi yang memberikan sertifikasi. Berikut ini adalah jenis-jenis utama sertifikasi halal di Indonesia:

1. Sertifikasi Makanan dan Minuman

Jenis ini mencakup produk yang dapat dikonsumsi seperti makanan ringan, minuman, dan makanan olahan. Baik produk lokal maupun impor harus menjalani pemeriksaan yang ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap standar halal.

2. Sertifikasi Kosmetik dan Kecantikan

Sertifikasi halal juga tersedia untuk barang-barang yang tidak dapat dikonsumsi seperti produk perawatan kulit, kosmetik, kecantikan, dan perlengkapan mandi. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada bahan haram yang digunakan dalam produksinya.

3. Sertifikasi Produk Farmasi dan Medis

Obat-obatan, vaksin, dan produk medis lainnya tunduk pada sertifikasi halal untuk menjamin bahwa mereka memenuhi persyaratan bagi konsumen Muslim.

4. Sertifikasi Layanan Makanan

Restoran, kafe, dan layanan katering dapat memperoleh sertifikasi halal untuk menu mereka. Hal ini menjamin pelanggan bahwa makanan yang disajikan sesuai dengan standar halal.

5. Sertifikasi Industri dan Manufaktur

Selain produk individual, sertifikasi halal dapat berlaku untuk seluruh fasilitas manufaktur, memastikan bahwa proses produksi sesuai dengan prinsip-prinsip halal.

6. Sertifikasi Pariwisata Halal

Terbaru, BPJPH Kementerian Agama dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sepakat bersinergi dan kolaborasi dalam rangka percepatan sertifikasi halal bagi produk layanan wisata. Komitmen tersebut juga menjadi upaya kolaboratif kedua pihak dalam menyukseskan Wajib Halal Oktober 2024 yang diberlakukan mulai 18 Oktober 2024 lalu.

Sementara itu, informasi yang salah di media sosial tentang produk halal, seperti tuduhan bahwa merek tertentu mengandung bahan tidak halal, menggarisbawahi perlunya konsumen memverifikasi sertifikasi halal. Dengan memanfaatkan sumber daya resmi seperti situs web Halal.go.id dan basis data MUI, Anda dapat terhindar dari kesesatan dan membuat keputusan pembelian yang tepat terkait produk boikot.

Memeriksa status kehalalan suatu produk tidak hanya mencegah penyebaran klaim palsu, tetapi juga mendorong pendekatan yang lebih bijaksana terhadap produk boikot. Sebagai konsumen, bertanggung jawab dan terinformasi adalah kunci untuk menghormati nilai-nilai budaya dan agama sekaligus mempromosikan keharmonisan dalam masyarakat yang beragam.

1525 posts

About author
Saat ini bekerja di perusahaan home furnishing. Hobi jalan-jalan, makan dan bersepeda.
Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.