Akhirnya dengan ikhlas saya uninstall aplikasi facebook di HP saya. Saya merasa dengan adanya aplikasi media sosial Facebook semakin membuat saya sok tau, sok keminter. Tiba-tiba jadi sok ahli komentar sana-sini. Tiba-tiba jadi ahli agama, ahli politik, ahli perdukunan. Ini bukan saya….
Entah saya agak lupa memulai mendaftar di sosial media ini. Seingat saya di tahun 2005, ketika peralihan dari Friendster. Pada saat itu saya tertarik karena Obama memakai facebook untuk melakukan kampanye. ditambah lagi pada saat itu banyak diberitakan sisi negatif facebook, di situlah saya tertarik mendaftarkan diri.
Awal mulanya facebook isinya ya biasanya, sesi pamer, curhat, makan di sini, berdoa kepada Tuhan via facebook, sesi baper dan sebagainya. Saya gak begitu masalah sih, meski apa yang dilakukan itu termasuk gejala sakit jiwa, tapi itu urusan pribadi kamu dan psikiater kamu kan? Dan selanjutnya yang terjadi adalah sesi sok keminter, menghujat sana sini, ahli agama sama guru agama aja dihujat, it’s totally wrong.
Dan inilah yang membuat saya mau menghapus aplikasi facebook di handphone saya. Sayangnya niat menghapus akun agak ribet karena berkaitan dengan beberapa hal yang harus saya kerjakan saat ini, jadi sementara tidak dihapus.
Langkah berikutnya, saya akan filter semua user yang memposting hal-hal yang tidak bermanfaat bagi saya dengan kriteria:
- sakit jiwa
- sok keminter
- menghujat
Jadi maaf kalau kamu masuk kriteria itu, maka saya tidak akan follow update post kamu.
Saya akan tetap aktif di page facebook saya.