Break the limit… Itu yang kumasukkan dalam pikiranku ketika ada perasaan ingin menyerah di tengah perjalanan kali pertama gowes ke Pandaan.
Hari minggu kemarin, sudah kuniati untuk gowes dari rumah menuju ke Pandaan. Tidak begitu jauh jaraknya, namun agak menanjak. Banyak yang menjadikan jalur ini untuk berlatih tanjakan. Mungkin bagi yang sudah terbiasa, tanjakan di jalur Pandaan bukanlah seberapa.
Berangkat dari rumah pukul lima pagi, berjalan perlahan terus menuju ke selatan. Sepanjang jalur tampak sepi. Sepeda kukayuh dengan konstan antara 20 hingga 25 kilometer per jam. Setibanya di bundaran Apollo, jalan tanjakan mulai menyambut. di sepanjang perjalanan juga nampak beberapa pesepeda, ada yang berombongan ada yang sendirian. Jujur saja, saya memilih untuk sendirian, alasannya adalah untuk mengetahui seberapa tingkat kesulitannya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan. Maklum ini adalah kali pertama gowes ke Pandaan.
Semakin jauh, jalan tanjakan semakin banyak. Memang ban yang saya pakai ini sebetulnya bukan tipe untuk berjalan di jalan raya, efeknya adalah kayuhan menjadi sangat berat. Tapi saya keukeuh untuk tidak mengganti tipe bannya, ya hitung-hitung buat latihan lah. Ini catatanku mengenai ban yang aku pakai sekarang ini.
Beberapa tanjakan cukup menguras energi. Yang paling terkenal adalah di spot tanjakan mulai dari depan perusahaan Yanmar. Benar memang, tanjakannya lumayan tuh untuk pemula. Di tanjakan ini saya dilampaui oleh seorang goweser cewek, wah kuat bener dia. Strategi saya sih terus mengayuh dan jangan berhenti. Untungnya saya sering jalan pagi dan sore, sehingga stamina, kekuatan nafas dan kaki bisa terjaga. Meski demikian, di dalam pikiran sering timbul untuk menyerah dan balik kanan saja. Namun saya terus kuatkan untuk bisa break the limit mencapai mesjid Chenghoo di Pandaan.
Dengan kayuhan perlahan, akhirnya sampai juga ke depan mesjid Cheng hoo. Kemudian beristirahat sejenak, sambil berkenalan dengan goweser lainnya. Ada juga bapak-bapak dari Candi, sungguh luar biasa gowesannya. Terbukti sih memang kalau latihan itu tidak membohongi hasil. Untuk evaluasi bagi diri saya, saya merasa gowes ke Pandaan ini masih bisa saya lampaui. Hanya memang tidak bisa terlalu sering, karena waktu yang saya butuhkan sekitar satu setengah jam untuk mencapai ke Mesjid Cheng Hoo. di depan Mesjid juga saya sempatkan untuk berfoto, kenang-kenangan nih sudah berhasil mencapai ke mesjid ini.
Ternyata penderitaannya belum juga berakhir. Jika kita berpikir pulangnya bakalan enak karena jalan menurun? Ternyata jalan menurun hanya sampai ke bundaran Apollo saja, sisanya dari bundaran Apollo menuju ke Gedangan ya gowes cantik aja. Sungguh lumayan menguras energi. Saya membutuhkan waktu untuk pulang sekitar satu setengah jam juga. Jadi total untuk waktu gowes kemarin adalah tiga jam.
Mungkin next harus dicoba lagi. Selain berlatih untuk strategi tanjakan, juga untuk melatih endurance dalam bersepeda.