Saya tidak pernah mempersoalkan kenapa seseorang begitu cepat berganti sikap, berganti pekerjaan atau tiba-tiba merubah dirinya secara ekstrim
Ini adalah hal yang saya pegang hingga saat ini. Mungkin karena saya berkaca pada diri saya yang mengalami keadaan yang serupa. Pertanyaan besar yang sering terlintas adalah “apakah hal tersebut menunjukkan sikap ataupun pilihan yang tidak konsisten?
Beberapa belas tahun yang lalu, seperti anak muda kebanyakan yang larut dalam pencarian jati diri. Terkadang kegamangan selalu melanda, kata anak jaman now “galau”. Tapi sebetulnya dibalik itu semua ada konsistensi yang ingin ditunjukkan. Hingga saat ini, semua jalan dan langkah yang sudah saya lalui dan saya merasa tetap berada di arah yang selalu konsisten. Mungkin bagi beberapa orang, konsistensi harus ditunjukkan dengan sikap atau tingkah laku tetap atau tidak berubah semisal karir ataupun pekerjaan.
Bagi saya konsistensi tidak dikenakan pada sikap atau tindakan yang harus nyata dan tampak bagi orang lain. Konsistensi pada apa yang diperjuangkan, konsistensi pada cita-cita, konsistensi pada impian, konsistensi akan misi kita untuk menjalani kehidupan di dunia sangat layak untuk dipertahankan. Meski kadang semua hal tersebut tidak tampak dari luar ataupun tidak bisa dikomunikasikan dengan baik bahkan tidak mampu dijual, namun keberpihakan pada nilai patut untuk diapresiasi.
Dengan konsistensi pada impian, maka segala hal yang akan kita lakukan apapun bentuknya dan tindakannya, pasti akan berdampak positif dan sejalan dengan impian yang ingin dicapai.
Ayo kita berjuang dengan konsistensi sampai akhir.
aetuju mas, kadang orang nggak tau kalau keluarga konsisten mencari nafkah..yg dilihat kenapa ngambil job ojek online atau freelancer, kan yg penting dia konsisten untuk bekerja, asal halal masih ada yg nyinyir.. /kok saya curhat/