Pada hari jumat kemarin, saya ada pada perjalanan pulang dari Jakarta ke Surabaya. Saya menaiki pesawat Lion Air pada penerbangan pukul enam pagi.
Yang menarik, pada saat boarding, ada seorang anak kecil laki-laki, berusia sekitar 4-5 tahun terus menangis karena ketakutan menaiki pesawat. Sebetulnya anak saya juga takut untuk naik pesawat, tapi tidak pernah sampai menangis terus.
Ketakutan yang timbul biasanya disebabkan oleh bayangan, imaginasi pada kejadian atau peristiwa yang akan menimpa pada diri kita ketika kita melakukan sesuatu hal. Saya tidak akan berada di dalam analisa secara psikologis, karena saya memang bukan ahlinya.
di dalam konten anak kecil yang menangis tersebut, pasti dia ketakutan akan sesuatu hal yang bisa menimpanya. Tetapi tentu saja ada trigger atau pemicu yang menimbulkan ketakutan tersebut. Bisa saja misalnya dia pernah melihat tontonan televisi yang memperlihatkan pesawat yang jatuh.
Mengalahkan ketakutan tersebut, bisa saja dengan cara mencari pemicunya dan memberikan pemahaman, mindset kepada otak untuk tidak percaya terhadap pemicu itu. Memang terkadang ada yang sulit bahkan tidak tahu kenapa ketakutan itu timbul pada diri mereka. Oleh sebab itu ada beberapa yang melakukannya dengan terapi hypnosis untuk menggali pemicu tersebut.
Selain dengan cara tersebut, cara lain adalah memberikan pemahaman kepada diri kita, bahwa setiap hal, setiap kejadian yang ada di dunia dapat saja terjadi. Dengan cara ini, kita lebih permisif terhadap segala hal, selain itu yang lebih penting adalah melakukan persiapan terhadap segala kemungkinan yang terjadi.
Kalau saya lebih memilih memastikan pada diri saya untuk mempersiapkan terhadap segala hal atau resiko yang terjadi. Sebab, kondisi yang kita hadapi juga tidak pernah pasti sesuai dengan keadaan yang dibayangkan, akan tetapi kita bisa mengeliminasinya dengan cara memastikan apa yang akan bisa kita lakukan jika risiko itu terjadi.