Di hampir setiap perlintasan kereta api ketika palangnya menutup, sayya mendapati pemandangan ini. Banyak kendaraan yang berusaha untuk berada di depan palang kereta api agar bisa berjalan terlebih dahulu ketika palang pintu kereta api tersebut terbuka.
Padahal ketika palang pintu tersebut terbuka, yang terjadi adalah kendaraan tersebut akan saling berhadapan dengan kendaraan yang berada di sisi palang pintu yang lain. Dan yang paling parah, aksi serupa juga diikuti oleh kendaraan dari sisi palang pintu sebaliknya.
Akibatnya ketika palang pintu tersebut terbuka, kendaraan akan saling crossing dan dampaknya sering menimbulkan kemacetan.
Celakanya tidak hanya mengemukakan egonya saja dengan berada di depan palang pintu kereta api, bahkan seringkali nyawa diabaikan dengan menerobis palang pintu kereta api yang sudah ditutup hanya karena tidak mau waktunya terbuang dengan menunggu kereta api yang lewat.
Kedisiplinan Kuncinya
Dengan mematuhi peraturan lalu-lintas yang berlaku, sebetulnya kejadian tersebut tidak perlu terjadi. Sayangnya egoisme dari pengendara lebih dikemukakan. Rasa tidak mau kalah dengan pengendara lain bahkan bangga jika bisa tidak mengikuti antrian malah justru dapat merugikan orang lain.