Tulisan ini dibawah ini sebetulnya sudah didraft di bulan oktober 2018. Saat itu saya sudah beberapa bulan berinvestasi di saham. Tapi saham ini sudah tidak lagi saya miliki, karena saya sudah mengganti portfolio saya dengan saham lainnya. Namun boleh sajalah postingan ini dipublish, biar tidak mubasir menjadi draft saja, sekaligus bisa menjadi pembelajaran buat kita.
hari ini saya membeli saham dari tiga emiten yaitu WSBP, HOKI dan IPOL.
untuk saham WSBP sudah saya beli bulan sebelumnya yang artinya ini akumulasi pembelian. namun untuk HOKI dan IPOL adalah emiten yang sahamnya baru saya koleksi.
WSBP adalah anak perusahaan waskita karya
HOKI adalah perusahaan distributor beras, kita bisa tahu di supermarket ataupun minimart salah satu mereknya adalah topi koki. Saya melihat secara fundamental, perusahaan ini cukup bagus dan prospek ke depannya tentu lebih menarik lagi, karena kita masih makan beras tho? Berbagai berita yang berkaitan dengan aksi korporasi terlihat positif. meski ada kekawatiran, mengingat pemilik HOKI ini adalah trader saham juga 🤭, ntar malah inside trading dan digoreng sendiri deh. 😂😂😂
untuk saham IPOL, saya sengaja memilih saham under cepek untuk dijadikan portfolio. selain untuk belajar mengasah analisis, juga saya lakukan untuk mengasah insting, maklum dunia pasar saham ini dunia jungkir balik 😂.
menariknya dari IPOL ini adalah merupakan sebuah perusahaan packaging yang menjadi supplier untuk perusahaan-perusahaan consumer goods, sebut saja indofood, garuda food serta industri rokok seperti Gudang Garam dan Djarum. Memiliki pabrik di China dan Indonesia, tentu bukanlah sebuah perusahaan ecek-ecek.
lalu kenapa nasibnya jadi saham cepek, ya mungkin sudah takdirnya 🤭
yang pasti, saya akan tetap mengakumulasikan saham IPOL ini ke dalam portfolio saham saya.