Selasa, 13 September 2005
00:34:44
Jantungku berdetak perlahan
Cuma perlahan
Saat bermeditasi
Menghembuskan nafas pelan dari rongga organ paru-paruku
Akankah dia terus bergerak
Walau Cuma perlahan
Percayalah tubuh matimu tidak sekedar hidup oleh kerja paru-paru yang terdesak oleh degup jantungmu
Hingga saat inipun, aku masih tidak percaya
Bahwa kehidupan tiba-tiba hadir dalam setiap tubuh kasar kita
Sungguh tidak dapat aku pikirkan
Sejauh aku melihat tubuhku
Yang mulanya seonggok daging bergerak
Tiba-tiba bisa tertawa saat gembira
Dan menangis tersedu-sedu kala sedih tiba
Mmmmm
Pertanyaan yang sudah pasti tidak pernah terjawab
Atau hanya pertanyaan manusia seperti aku
Yang memang tidak pernah berarti di hadapanmu
Bukan, aku bukan manusia
Jika aku hanya berdiam seperti patung di perempatan jalan itu
Aku hanya sekedar bersuara
Berusaha untuk menyapa sesama ku manusia
Atau…
Apakah aku ini anjing
Sehingga cocok sekali dengan peribahasa anjing menggonggong dan khafilah pun tetap berlalu.
Ahhhhhh
Aku, hanya ingin menjadi aku
Secara sadar, membuat diriku menjadi manusia
Ya aku manusia
Aku juga bernafas
Aku juga berbicara
Aku juga tertawa, menangis
Bahkan aku juga bisa marah……
Secara cepat aku bereaksi ketika kau sebut namaku
Jadi aku manusia kan????
Ya…ya…
Aku menyerah
Aku menyerah pada ketidaksabaranku
Aku menyerah pada logikaku
Aku menyerah dengan asumsi kelelahanmu untuk sekedar menyapaku
Dan aku akan diam dalam keheninganku
BERHIBERNASI lagi.