sebenarnya saya bukanlah penggemar kuliner yang ajib asoy dan pencipta rasa. daftar ini saya buat berdasarkan pencecapan lidah saya selama hidup di Surabaya. Kebetulan yang tercatat adalah tempat makan yang punya nama, selebihnya banyak tempat yang biasa saya kunjungi tidak punya nama. Mari kita jelajahi.
1. Bebek Kayu Tangan
http://kuliner.sbo.co.id/wp-content/uploads/2013/04/bebek-kayu-tangan.jpg
Bebek kayu tangan punya menu khas ya bebek, hehehe. Saya biasanya memilih bebek bakar di sini, biar gak mainstream pilih bebek goreng terus. Harganya cukup menguras isi kantong saya pada saat itu :), jadi biasanya makan di sini gak sering-sering banget. Terakhir saya makan di sini beberapa bulan lalu, dan sekarang sudah tidak terlalu rame kayak dulu, mungkin pesaingnya sudah banyak ya
2. Bebek Tugu Pahlawan
http://cfcdn2.azsg.opensnap.com/id/userphoto/photo/0/JJ/003UZLC5160F8CC5BA0147mx.jpg
Bebek ini juga jadi andalan selera saya. Saya tahunya pada saat saya bekerja di Madura. Sepulang kantor, mampir di sini, pas sekali warung baru buka sekitar pukul setengah enam. Kalau dulu biasanya saya bungkus. Sekarang lumayan sering makan di sini dan selalu puas, sepertinya rasanya pas. Sayang lokasinya agak jauh dan terkadang harus antri untuk makan.
3. Warung Gubeng Pojok
Tempat makan istimewa di dekat stasiun Gubeng Pojok sebelah Hotel Sahid. Menawarkan menu yang sampai detik ini gak berubah. istimewanya adalah warung ini buka 24 jam. Saya biasanya memesan nasi krengsengan dan minum es tomat. Harganya sangat bersahabat. Cocok bagi musafir yang baru datang ke Surabaya melalui stasiun Gubeng Pojok. Dulu sering kalau malam jalan ke sini untuk makan. Terakhir sebulan lalu saya ke sini, harga masih tetap bersahabat.
4. Pecel Keputran
https://deteksi.files.wordpress.com/2010/04/12da8-thedion16970.jpg
Menu yang disediakan adalah pecel dan rawon. Pecelnya khas banget, karena isinya yang mungkin berbeda dengan pecel biasanya. Pecel Keputran terdiri dari kecambah yang ditambah dengan suwiran daging di atasnya. Selain pecel, rawonnya juga punya rasa yang mantap. Rasa pecel keputran selalu membuat ingin kembali lagi ke sana
5. Pecel Pucang
https://twidharyoko.files.wordpress.com/2010/06/img_5025.jpg
Ini andalan obat lapar di malam hari. Biasanya kalau makan di sini bergerombolan. Para kalong penikmat kuliner malam di Surabaya pasti pernah ke sini. Menurut saya sih rasanya biasa aja, cuma karena jargon asyiknya rame-rame aja jadi sering ke sini. Selain itu, pengamennya lumayan banyak banget, jadi terkadang malah agak terganggu pada saat kita makan
6. Tempe Penyet Karang Menjangan
http://2.bp.blogspot.com/-HaHzergn3EU/T6hpB9J_waI/AAAAAAAABjw/hjsuNR1vp2I/s1600/Tempe+Penyet+Cak+Sobleh6.JPG
Saya penggemar berat tempe penyet sampai sekarang. Kadang memang harus menguatkan perut untuk bisa makan di sini. Sebaiknya tidak berdiskusi masalah hiegenis. Penjual tempe penyet mayoritas berasal dari Lamongan, entah kenapa. di jalan karang menjangan dulu cukup banyak yang menjual tempe penyet, tapi sekarang sudah sangat jarang, mungkin pamor dari tempe penyet sudah gak seperti dulu.
7. Kupang pak Sali
http://1.bp.blogspot.com/-XpqdwS4zPgo/TZkgJGtpnSI/AAAAAAAAAwM/WmFDi1cCcBA/s1600/Kupang-p+sali-01.jpg
Bagi yang belum tahu, kupang itu kerang kecil dari laut, rasanya ya seperti kerang, diolah dengan petis. Kupang pak Sali ini cukup tersohor, selain murah, porsinya juga banyak banget. sayang tempatnya kecil banget, jadi kalau makan harus antri.
8. Kare Kambing dekat pasar Turi
http://2.bp.blogspot.com/-Oa8fB-5ajGs/VMEDz64CAKI/AAAAAAAAAZM/ovKX5MQbbgc/s1600/kare-bu-sani-surabaya-2.jpg
Ini termasuk hidangan ekstrem terutama bagi penderita berbagai penyakit seperti kolestrol, jantung, diabetes dan asam urat. Terdiri dari segala pernik-pernik di kambing, mulai dari hati, usus, limpa, paru, hidung, mata, otak, babat dan sebagainya. rasanya ajibbb banget pasti buat ketagihan.
9. Warung Teratai
http://assets-a2.kompasiana.com/statics/crawl/5561af1c0423bdf4078b4567.jpeg?t=o&v=760
Terakhir adalah warung teratai. warung ini terletak di jalan teratai dekat dengan stadion gelora sepuluh november. menu andalannya kare, rawon dan lodeh. Jangan kaget semua menu itu berbahan utama tahu. Harganya di tahun 2000-an saya hanya membayar 1000 rupiah saja, menakjubkan kan. warung ini buka 24 jam. pelanggannya biasanya tukang becak, mereka jika makan di sana melahap di atas becaknya. Usut punya usut, warung ini bisa memberikan harga murah karena disubsidi beras, gula, teh dan kopi dari gereja Katholik di sebelahnya. Selain itu saya juga punya cerita ekstrem pada saat makan di sini.
yes, 9 makanan yang buat saya betah di Surabaya sudah saya tulis di sini. Selain 9 tempat makan ini, masih banyak tempat makan lain yang mungkin belum saya tuliskan dan akan saya posting dikemudian hari nanti
