Menjalankan suatu bisnis adalah impian sebagian besar orang di dunia ini. Salah satu sebabnya adalah ketika menjalankan suatu bisnis, kamu dapat menghasilkan potensi pendapatan yang tidak terbatas. Berbeda dengan jika kamu bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan yang mendapatkan pendapatan dari gaji yang diberikan oleh perusahaan. Sedangkan jika kamu menjalankan profesi sebagai seorang profesional seperti dokter, pengacara, kamu juga akan mendapatkan penghasilan sesuai dengan waktu praktek yang kamu jalani.
Namun demikian ketika menjalankan suatu bisnis tentu tidak semudah yang kamu bayangkan. Meski kamu sudah menyiapkan segala hal agar bisnis kamu dapat berjalan dengan baik, tetapi ada saja hambatan yang muncul. Ada beberapa hambatan yang harus dicermati ketika kamu akan menjalani bisnis, antara lain:
- Penyuplai barang dan Jasa
Hal yang penting ketika menjalankan suatu bisnis adalah memastikan bahwa suplier dari bisnis yang kamu jalankan berjalan dengan lancar. Jangan sampai ketika kamu berhasil meningkatkan volume penjualan, suplier kamu karena sesuatu hal malah tidak dapat memberikan dukungan. Akibatnya kamu bisa kehilangan potensi pendapatan karena tidak dapat memenuhi permintaan pembeli. - Pasar
Pemilihan pasar yang tepat juga harus diperhatikan ketika akan menjalankan bisnis. Selain itu hambatan lainnya adalah kemampuan untuk melakukan perluasan pasar. Strategi memperluas pasar digunakan agar potensi penjualan juga semakin meningkat. Untuk itu diperlukan modal tambahan agar bisnis kamu bisa masuk ke pasar yang baru. - Volume Penjualan
Hambatan yang lain adalah menghadapi peningkatan volume permintaan. Salah satu kendala terbesar bagi seorang pebisnis adalah meningkatkan volume penjualan. Meski permintaan dari pembeli semakin meningkat, namun tidak selalu permintaan yang tinggi akan menjadi volume penjualan jika kamu tidak mampu memenuhi permintaan tersebut. Ketidakmampuan memenuhi permintaan bisa disebabkan oleh dua hal. Yang pertama adalah ketidakmampuan suplier untuk memenuhi sebanyak volume permintaan, dan yang kedua adalah tidak adanya modal yang cukup agar dapat memenuhi permintaan tersebut.
Jika yang kamu hadapi adalah pada kemampuan suplier sebagai penyedia barang yang kamu jual, maka kamu harus melakukan beberapa hal berikut ini:
- Kamu harus selalu melakukan evaluasi secara rutin kepada supplier dengan mengecek kapasitas produksi serta memastikan seberapa mampu supplier tersebut mampu menghadapi lonjakan produksi.
- Berikutnya adalah selalu mencari supplier lainnya. Hal ini sangat berguna ketika kamu sudah memproyeksikan bahwa volume penjualanmu akan semakin besar pada masa-masa mendatang.
Selain mengatasi hambatan pada kapasitas penyediaan barang dari suplier, hambatan berikutnya yang perlu diatasi adalah penyediaan modal usaha. Modal usaha ini menjadi sangat penting. Selain untuk memutar roda transaksi beli dan jual, tetapi juga untuk kepentingan perluasan pasar dan peningkatan volume penjualan. Bayangkan saja jika kamu hanya mengandalkan selisih antara jual dan beli atau yang disebut profit, kemudian menyisihkan sebagian profit untuk dijadikan modal, maka usaha bisnis kamu akan berkembang sangat lama. Oleh sebab itu, jika kamu sudah memastikan bahwa bisnis yang kamu jalani ini diproyeksikan akan semakin berkembang baik dengan cara perluasan pasar maupun penambahan volume barang yang akan dijual, maka yang harus kamu lakukan adalah menambahkan modal usaha.
Setidaknya ada dua cara agar kamu bisa menambahkan modal usaha untuk perbesar bisnis dengan pinjaman modal usaha, antara lain:
- Suntikan dana Sendiri
Jika kamu punya dana lebih, kamu bisa menambahkan modal dari danamu sendiri. Tentunya kamu harus melakukan perhitungan yang matang agar penambahan modal usaha dari kantong sendiri ini malah tidak merugikan kamu. - Meminjam dari pihak lain
Cara kedua untuk mendapatkan tambahan modal usaha adalah dengan cara meminjam kepada pihak lain, misalnya kepada keluarga, kepada teman, lembaga perbankan ataupun lembaga keuangan. Yang pertama kamu lakukan tentunya harus meyakinkan pihak lain tersebut agar memberikan dananya untuk tambahan modal usahamu. Tentunya setiap pihak akan memiliki persyaratan masing-masing, seperti lembaga perbankan yang memberikan syarat adanya jaminan dan kelengkapan dokumen tertentu agar kamu bisa mendapatkan modal tambahan. Intinya adalah bagaimana mendapatkan modal dengan bantuan pinjaman dari pihak lain.
Jika kamu memiliki dana lebih, maka lebih baik jika kamu menambahkan modal usaha kamu dari dana pribadi. Namun jika estimasi kebutuhan modal yang yang harus ditambahkan ternyata melebihi dari kemampuan dana pribadimu, maka yang harus kamu lakukan adalah melakukan pinjaman modal kepada pihak lain.
Mitos Pinjaman Usaha
Namun demikian ada yang melihat, ketika kita melakukan pinjaman modal akan merugikan diri kita, apalagi meminjam dari pihak lain seperti lembaga perbankan ataupun lembaga keuangan. Yang pertama kamu harus menyediakan jaminan akan pinjaman modal yang kamu lakukan. Selanjutnya kamu harus mempersiapkan berbagai dokumen sebagai syarat verifikasi sebagai peminjam. Dan Semua proses tersebut bisa memakan waktu yang cukup lama.
Beberapa tipe pinjaman modal usaha yang biasanya ditawarkan oleh lembaga perbankan ataupun lembaga keuangan antara lain:
- Pendanaan Kredit Tanpa Agunan
Merupakan punjaman yang diperoleh dengan tanpa memberikan jaminan. Bentuk pinjaman yang diberikan antara lain pinjaman jangka pendek, pinjaman online, kredit usaha, pembiayaan e-commerce, pinjaman inventaris, dan kredit modal kerja. - Pendanaan Kredit Dengan Agunan
Sedangkan kredit dengan agunan adalah pinjaman yang diberikan dengan adanya jaminan yang diajukan oleh peminjam. Jaminan yang diberikan biasanya berupa aset yang dimiliki oleh peminjam misalnya rumah, tanah atau harta tidak bergerak lainnya.
Menentukan Jumlah Pinjaman
Sebetulnya besaran jumlah pinjaman ini sangat relatif karena tergantung dengan besaran tambahan modal yang kamu butuhkan. Tetapi diharapkan bahwa besaran modal yang kamu pinjam itu tidak berlebih atau kurang. Agar dapat menentukan jumlah pinjaman modal yang sesuai, maka diperlukan analisa sesuai kebutuhan yang kamu inginkan.
Ada beberapa panduan agar kamu bisa mendapatkan jumlah besaran tembahan modal yang tepat. Yang pertama adalah pastikan tujuan dari pinjaman modal yang kamu ajukan. Kemudian yang kedua adalah buat pemetaan kira-kira untuk apa tambahan modal itu nantinya. Dan yang ketiga adalah pastikan kemampuan membayar dengan memperhitungkan proyeksi pendapatan yang akan didapat nantinya.
Jika kamu sudah menentukan untuk menambah modal kamu dengan melakukan pinjaman modal kepada pihak lain maka selanjutnya kamu harus memperhatikan beberapa pertimbangan ketika akan meminjam modal. Ada beberapa pertimbangan yang harus kamu lakukan, misalnya mengenai biaya administrasi dari pinjaman tersebut, kemudian pastikan bahwa kamu sudah memperhitungkan suku bunga pinjaman serta memastikan lama tenor pinjaman. Yang paling penting adalah kredibilitas dari pemberi pinjaman, karena kamu harus memberikan jaminan kepada peminjam tersebut.
Lembaga Penyedia Pinjaman Modal
Ada beberapa pihak yang bisa menyediakan pinjaman modal. Yang pertama adalah lembaga keuangan seperti perbankan atau lembaga pembiayaan dan yang kedua adalah perusahaan financial technology (fintech). Keduanya memilik beberapa perbedaan, seperti lembaga perbankan ataupun lembaga pembiayaan biasanya memberikan suku bunga yang lebih rendah daripada perusahaan fintech pada umumnya. Perbedaan selanjutnya adalah dari sisi waktu pengajuan, dimana proses pengajuan pinjaman di lembaga perbankan relatif lebih lama daripada melalui platform fintech. Perbedaan lainnya adalah jumlah pinjaman modal dimana lembaga perbankan akan menawarkan pinjaman dengan jumlah yang besar, sementara di fintech kamu akan ditawarkan besaran pinjaman dengan nominal yang beragam mulai dari nominal kecil, menengah dan besar.
Dari sisi dokumen yang dibutuhkan juga berbeda. Jika di lembaga perbankan ada beberapa dokumen wajib yang harus disiapkan misalnya KTP pengurus perusahaan, NPWP, data keuangan, akta pendirian, laporan keuangan, Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Selain itu kamu juga harus mempersiapkan dokumen dari jaminan yang kamu ajukan seperti sertifikat Akta Jual Beli (AJB), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan sebagainya.
Sedangkan jika kamu mengajukan pinjaman modal melalui fintech, dokumen yang diajukan lebih sedikit. Biasanya beberapa dokumen yang dibutuhkan oleh fintech seperti rekening koran, salah satu bukti keabsahan usaha seperti SIUP, TDP dan lain-lain) ataupun link url jika berbisnis online.
Dengan kemudahan persyaratan yang diberikan serta jangka waktu atau tenor yang fleksibel, maka pinjaman online dapat menjadi pilihan kamu ketika kamu membutuhkan pinjaman modal usaha. Dengan banyaknya pinjaman online yang ditawarkan oleh fintech maka kamu harus memilih pinjaman online yang terbaik dengan beberapa panduan berikut:
- Terdaftar di OJK
Pastikan bahwa lembaga fintech yang menyediakan pinjaman online tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan status terdaftar di OJK menjadi jaminan bahwa pinjaman online yang dikelola oleh fintech tersebut aman dan terpercaya. - Pastikan biaya yang harus dikeluarkan
Sebelum memilih pinjaman modal usaha online, pastikan biaya-biaya yang menyertai pada saat pengajuan pinjaman. Biaya-biaya tersebut meliputi:- Biaya provisi. Biaya yang timbul sebagai tanda jasa karena pinjaman disetujui.
- Biaya Administrasi. Biaya untuk mengurus administrasi pinjaman.
- Denda. Biaya jika cicilan terlambat.
- Penalti. Biaya yang dikenakan bila pelunasan dipercepat.
- Persayaratan yang diminta
Biasanya pinjaman online akan meminta kartu identitas dan juga Nomor Pokok Wajib Pajak. Tetapi jika ada pinjaman online yang meminta persyaratan yang aneh seperti meminta copy bolak balik kartu kredit yang kamu miliki, maka sebaiknya fintech tersebut harus kamu hindari. Selain itu pinjaman online yang memberikan syarat untuk membayar terlebih dahulu sebelum mendapatkan pinjama, bisa dipastikan itu adalah penipuan.
Cara lain untuk bisa memilih pinjaman online yang aman dan terpercaya adalah dengan meminta saran kenalan atau saudara yang pernah mengajukan pinjaman online. Dari pengalaman kenalanmu itu, kamu bisa menggali apakah fintech yang pernah digunakan tersebut terpercaya atau tidak.
Aspire Solusi untuk Perbesar Bisnis Dengan Pinjaman Modal Usaha
Namun kamu tidak perlu bingung lagi untuk memilih pinjaman online. Saat ini telah hadir Aspire, sebuah platform fintech yang memberikan pinjaman modal usaha khususnya kepada pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM). Aspire didirikan pada tahun 2018 oleh mantan eksekutif Lazada. Saat ini sudah beroperasi di Indonesia, Thailand, Singapura dan Vietnam.
Aspire memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi pemilik bisnis, karena tidak perlu mengurus dokumen yang banyak dan dengan proses yang ridak memakan waktu. Aspire menawarkan aplikasi kredit digital berbunga rendah dan disertai pilihan untuk membayar tagihan secara berkala. Semua proses dapat dilakukan melalui aplikasi digital yang aman. Caranya sangat mudah, kamu hanya perlu membuat akun yang gratis di Aspire, kemudian ikuti petunjuknya dan ajukan pinjaman.
Buat kamu pemilik UKM yang mengalami kesulitan ketika memilih layanan penyediaan pinjaman online, maka Aspire ini bisa menjadi solusi buat kamu. Aspire berperan sebagai lembaga keuangan moderen yang akan membantu memberikan pinjaman kepada pemilik bisnis, kapanpun dibutuhkan. Aspire menawarkan fleksibilitas dalam menentukan nominal pinjaman dan juga menawarkan fleksibilitas dalam persyaratan saat pengajuan pinjaman.
Jadi, segera daftarkan diri kamu dan perbesar bisnis dengan pinjaman modal usaha yang tepat untuk bisnis kamu di Aspire.