Ketika kamu mendapati orang-orang didekatmu meninggal dunia, apakah kamu pernah terpikir dengan akun media sosial mereka? Ada beberapa hal yang pastinya akan kamu lakukan. Yang pertama adalah membiarkan saja akun orang terdekatmu begitu saja, dan sesekali memberikan pesan ke timeline mereka pada masa-masa tertentu. Hal yang kedua adalah menutup akunnya, jika mengetahui akses masuknya. Namun sayangnya ide untuk menutup akun akan mengakibatkan kita akan kehilangan berbagai memori bersama dengan orang yang meninggalkan kita terlebih dahulu. Bayangkan saja misalnya kamu mempunyai foto bersama di album almarhum yang selalu dikenang, tiba-tiba foto tersebut tidak dapat diakses lagi karena akun almarhum sudah ditutup.
Bagaimana dengan ide membiarkan saja akun orang terdekatmu tetap bisa diakses oleh semua orang, namun kamu bisa menandai bahwa sang pemilik akun tersebut sudah tidak ada lagi bersama kita? Kenapa harus diberikan penanda? Saya mendapati banyak cerita dari teman yang tidak menyadarai bahwa sahabat mereka telah meninggal dunia, karena melihat akun facebook yang masih aktif. Tentu dengan ide menandai akun tersebut juga akan memberikan informasi kepada semua akun yang berada di lingkaran jaringan perkawanannya mengetahui kondisi dari pemilik akun.
Kondisi inilah yang membuat Facebook sebagai platform media sosial terbesar mengeluarkan fitur “Remembering” terhadap akun yang pemiliknya sudah meninggal.
Beberapa minggu yang lalu saya juga menghadapi kehilangan seorang sahabat. Sayapun menerapkan fitur “Remembering” ini ke akun facebook beliau.
Untuk memakai fitur ini cukup mudah, kita tinggal kontak ke Facebook saja dengan cara mengisi isian di form “Memorilization Request” yang sudah disediakan oleh Facebook. Di dalam form ini, kita tinggal mengisi siapa yang sudah meninggal dengan merujuk pada akunnya, kapan meninggal dan menyertakan bukti tentang kematiannya. Tidak lupa juga memasukkan email sebagai alamat untuk pemberitahuan jika akun yang bersangkutan sudah selesai disetting.
Dengan merujuk cara ini, saya memasukkan akun pak Wijanarko, kemudian memasukkan tanggal meninggalnya, serta memasukkan bukti tentang kematiannya berupa gambar dukacita yang dibuat oleh kantor.
Tidak berapa lama kemudian saya mendapatkan jawaban jika Memorilization Request yang saya ajukan diterima. Dan hasilnya adalah di akun pak Wijanarko, ada penanda remembering pada headernya.
Menurut saya fitur ini sangat berguna. Ketika kehilangan seseorang tentunya kita tidak ingin juga menghapus berbagai kenangan dengan almarhum, dan sungguh tepat sekali fitur yang diberikan oleh facebook ini untuk diterapkan.