Disadur dari Bisnis.com, JAKARTA–Penyerapan batu bara untuk pemakaian industri dan rumah tangga masih terkendala oleh kesiapan distribusi dan logistik yang hingga saat ini masih cenderung terbatas.
Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Ciruss) Budi Santoso mengatakan sektor industri dan tumah tangga bisa membantu meningkatkan rasio pemakaian batu bara untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO). Dengan kata lain, sumber daya alam tersebut bisa memberikan nilai tambah di dalam negeri.
“Tetapi pemerintah harus memikirkan logistik dari tambang sampai ke konsumen. Kalau migas pemerintah sudah memikirkan sampai depo dan SPBU,” katanya, Senin (30/5/2016).
Adapun DMO batu bara pada tahun lalu mencapai 87,43 juta ton atau naik hingga 14,77% dibandingkan dengan DMO pada 2014 sebanyak 76,18 juta ton. Persentasenya dari total produksi pun mencapai 22,3% atau yang terbesar sejak 2010 di mana DMO tercatat sebesar 23,2%.
Diperkirakan DMO tersebut akan meningkat drastis mulai 2018 seiring dengan beroperasinya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam program pembangkit 35.000 megawatt (MW).
sumber: http://industri.bisnis.com/read/20160531/44/552803/faktor-distribusi-jadi-kendala-serapan-batu-bara