Disadur dari Merdeka.com – Ketua Harian Komunitas Migas Indonesia (KMI) Herry Putranto berharap pelaku bisnis migas dapat mengoptimalkan Pusat Logistik Berikat (PLB) di tengah murahnya harga minyak. Menurutnya, efisiensi mutlak diperlukan di saat harga minyak dunia tengah lesu.
“Yang diinginkan migas adalah efisiensi sharing facility. Kebetulan ada PLB ini sebuah terobosan yang bisa dilakukan industri migas. Kami berharap PLB bisa digunakan sebagai fasilitas bersama untuk bisa mengolah minyak yang berlimpah,” kata Herry di Balai Kartini,Jakarta, Rabu (18/5).
Gudang logistik multi fungsi ini berfungsi untuk menimbun barang impor atau lokal dengan kemudahan fasilitas perpajakan berupa penundaan pembayaran bea masuk dan tidak dipungut PPN atau PPNBM, serta fleksibilitas operasional.
Selain PLB, lanjutnya, langkah lain yang bisa dilakukan ialah pemerintah diminta membuat kilang mini di sejumlah daerah. Hal ini untuk memudahkan aspek distribusi.
“Misalnya dengan ada kilang mini sebagai trobosan supaya harga minyak yang rendah masih bisa kompetitif, supaya bisa diangkut ke daerah-daerah kecil,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pengoperasian 11 kawasan yang menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia, yang merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II.
11 Kawasan PLB tersebut untuk menimbun komoditas yang dibutuhkan industri dalam negeri, seperti kapas, spare part otomotif, peralatan migas, bahan baku industri kecil dan menengah (IKM) dan kimia.
sumber: http://www.merdeka.com/uang/harga-minyak-murah-pusat-logistik-berikat-diminta-dioptimalkan.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter