disadur dari detik.com
Jakarta -Pemerintah boleh berbangga dengan percepatan penurunan dwell time atau waktu bongkar muat untuk peti kemas impor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dwell time di Tanjung Priok saat ini hampir mendekati 3 hari dari yang sebelumnya mencapai 5-6 hari.
Namun, hal ini dinilai belum mampu menyelesaikan persoalan logistik di dalam negeri.
Demikianlah diungkapkan Henry Sandee, Senior Trade Specialist Trade and Competitiveness, Bank Dunia dalam diskusi dengan beberapa media di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Henry menjelaskan penurunan dwell time bertujuan agar alur logistik menjadi lancar dan mampu menurunkan biaya yang selama ini dianggap mencekik kalangan dunia usaha, khususnya pelaku ekspor impor.
Pada tahapan penyelesaian dwell time, Henry menilai pemerintah sangat cepat. Dalam waktu beberapa bulan, isu besar ini berhasil diatasi bahkan masih diupayakan agar bisa turun sampai dengan 2,5 hari.
“Ada beberapa hal terjadi yang sebabkan itu turun. Salah satunya adalah perintah. Semua lembaga yang aktif disuruh Presiden untuk mencapai target tertentu. Baik Karantina, Bea Cukai dan lain-lain itu harus selesai dengan cepat,” ujarnya.
Menurut Henry, kepadatan transportasi angkutan barang sudah mulai terurai. Jarang ditemukan lagi ada penumpukan kontainer di pelabuhan.
Akan tetapi, pemerintah dinilai belum dapat menyelesaikan soal kepastian barang sampai ke tangan importir. Salah satu kebijakan untuk penurunan dwell time adalah dengan memindahkan pemeriksaan barang (bila bermasalah) di tempat importir. Barang bisa digunakan bila proses pemeriksaan selesai.
“Dwell time turun, tapi bukan berarti pengusaha sudah bisa dapatkan barang lebih cepat. Karena barang diperiksa di perusahaan masing-masing. Jadi untuk barang dibuka itu harus menunggu pemeriksaan barang selesai,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, Henry menegaskan penurunan biaya logistik yang diharapkan sebenarnya belum terjadi. Alasannya, proses pemeriksaan barang masih memakan waktu.
“Mestinya dwell time turun, artinya cepat datang, dan langsung digunakan. Cuma saat sampai itu tidak bisa digunakan karena menunggu pemeriksaan lagi. Maka pertanyaannya, seberapa besar pengaruh biaya logistik setelah turunnya dwell time,” papar Henry.
sumber: http://finance.detik.com/read/2016/06/02/142753/3223886/4/ini-catatan-bank-dunia-untuk-dwell-time-di-tanjung-priok