Kemarin, tanggal 15 agustus 2019 banyak berita yang melintas dan juga dibagikan pada grup percakapan yaitu tentang prospek bisnis logistik di Indonesia. Salah satu media yang memberitakan adalah Bisnis Indonesia dengan judul “Investasi Logistik Terus Tumbuh, ALFI : Sasarlah Sektor Ini!“. Sebagai salah satu industri yang berkembang pesat, namun investasi pada perusahaan teknologi logistik masih sangat kurang jika dibandingkan dengan perusahaan teknologi keuangan misalnya.
Sebagai contohnya adalah pendanaan perusahaan e-commerce dan fintech saat ini mempunyai alokasi yang lebih besar di Indonesia. Namun Donald Wihardja, partner di Convergence Ventures mengungkapkan bahwa startup logistik yang berbasis teknologi ke depannya akan menjadi perhatian besar investor.
Ada empat hal yang membuat perusahaan teknologi untuk logistik ini dapat berkembang dengan cepat dan menjadi peluang yang kuat, antara lain:
- Struktur Pasar
di Indonesia kita bisa dapati tumbuhnya perusahaan logistik. Kita dapat mencermati struktur pasar logistik di Indonesia. Sebagai contoh, kita ketahui banyak perusahaan trucking di Indonesia dengan armada yang tersedia yang banyak. Namun ternyata didapati banyak armada truk yang tidak efisien, misalnya selepas mengantar order dan kembali ke asal tidak membawa muatan atau dengan kata lain pulang dengan muatan kosong.
Inefisiensi ini dapat ditangani dengan solusi teknologi logistik. Dengan teknologi yang diterapkan maka semua penawaran dan permintaan akan dikumpulkan. Selain itu dengan penerapan teknologi maka perusahaan logistik dapat menerima insight dan meningkatkan efisiensi dalam menjalankan operasional. - Pertumbuhan e-commerce
Pertumbuhan e-commerce di Indonesia mencatat pertumbuhan luar biasa. Ada dua pilar yang mendukung industri e-commerce, yaitu keuangan (terutama yang berkaitan dengan pembayaran) dan logistik.
Salah satu dukungan logistik dalam e-commerce misalnya saja pada warehouse yang merupakan komponen penting dalam mata rantai e-commerce. Namun kita bisa dapati bahwa di Indonesia tidak banyak warehouse yang sudah disupport dengan teknologi yang dapat membantu pengelolaan stok dan melakukan integrasi penyimpanan stok.
Selain itu e-commerce mempunyai karakteristik logistik yang berbeda. Dengan small load namun frekuensi pengiriman masif membuat biaya yang ditimbulkan juga menjadi lebih mahal dan rumit daripada model FTL (Full-Truck-Load) atau LTL (Less-Than-Truck-Load).
Oleh sebab itu, teknologi merupakan komponen penting dari logistik e-commerce untuk pengelolaan biaya dan peningkatan fleksibilitas mata rantai e-commerce.
Jika sebelumnya pada logistik, proses pengiriman mendapatkan prioritas yang rendah, namun pada e-commerce hal ini berubah secara dramatis. Pada e-commerce, pengiriman menjadi poin utama bagi kepuasan pelanggan. Pelanggan menuntut pengiriman yang cepat, dengan biaya yang rendah dan mempunyai fitur pelacakan pemesanan sehingga vendor e-commerce diharuskan menggunakan teknologi secara ekstensif untuk memenuhi permintaan tersebut. - Profit Margin yang Rendah
Profit margin yang rendah pada indutri logistik memberikan peluang bagi perusahaan teknologi logistik untuk menawarkan solusi yang dapat menghemat biaya.
Dalam angkutan truk misalnya, margin keuntungan terus turun sehingga pastinya perusahaan truk akan mencari solusi untuk melawan tren penurunan margin keuntungan tersebut.
Misalnya saja sebuah teknologin memberikan penawaran penurunan beberapa poin persentase saja, maka hal tersebut sudah memberikan dampak pada profitabilitas. - Regulasi yang tidak banyak
Industri logistik relatif mempunyai regulasi yang tidak terlalu banyak dibandingkan industri lainnya seperti misalnya keuangan, asuransi ataupun kesehatan. Hal ini memungkinkan untuk perusahaan teknologi dapat memanfaatkan peluang ini.