Sebagai generasi yang merasakan transisi, rasanya hal ini harus disharingkan sih.
Hobi untuk belajar programming sebetulnya dimulai pada saat saya kuliah di manajemen informatika. Awalnya ya cuma suka ulik-ulik HTML, trus suka corel draw dan photoshop. Nah pada saat kuliah, maka mau tidak mau ya harus ngoding.
Belajar pertama, tentu dari perkuliahan. Selanjutnya belajar buku-buku. Ketik ulang semua kode yang ada di dalam buku. Coba buat aplikasi sesuai panduan buku yang kadang berhasil kadang tidak. Selain itu juga belajar dari senior-senior. Yups, hanya sebatas itu aja. Sepertinya saya kebanyakan main waktu itu.
Dan tibalah saatnya saya resmi bekerja sebagai programmer di kampus tempat saya belajar. Waktu itu juga masih kuliah juga sih, cuma menunggu wisuda saja. Nah, saat itu saya menjadi web programmer dengan bahasa pemrograman ASP. Ternyata memang benar, real world itu berbeda dengan dunia kuliah dulu. Bayangkan saja, saya yang katanya web programmer ASP, senyatanya harus handle Windows Server 2000, SQL Server 2000. Hmmmm. Sampai waktu itu saya beli buku (fotocopian) di Mangga Dua Jakarta tentang Windows Server 2000. Selain itu juga belajar dari mailist yang diisi oleh ahli-ahlinya yang banyak juga mereka MVP dari Microsoft.
Tapi sekarang ini belajar programming jadi lebih mudah. Banyak sekali resource yang bisa kita dapatkan. Mulai dari dokumentasi dari pengelola bahasa pemrogramannya, ataupun dari pihak lain yang memberikan tutorial. Mulai dari yang berbayar hingga gratis. Mau yang lokal berbahasa Indonesia juga ada.
Beberapa contohnya misalnya dicoding, kawan koding, lazday, udemy, laracast sampai di youtube juga ada yang memberikan tutorial.
Seperti misalnya saat ini saya sedang belajar untuk membuat aplikasi android. Saya memulainya dengan belajar di dicoding. Berbayar sih, tapi cukup murah.
Begitu banyaknya materi yang bertebaran di internet, jadi bikin semangat untuk belajar programming.