Pada suatu ketika….
jeng…. jeng….
Aha, tahun ini saya mulai membuka aplikasi Goodreads, bahkan saya menginstallnya di HP saya. Entah kenapa ya? Apakah demi bisa disombongkan di jagat maya kalau saya sudah baca buku dan punya banyak buku? Tentu bukan sekedar itu
Goodreads bukan sekedar aplikasi mencatat buku yang kita punya dan baca, tetapi lebih kepada komunitas. Di dalamnya kita bisa mendapatkan review dari buku yang akan kita baca ataupun sedang kita baca. Menariknya adalah komunitasnya tidak sekedar di dunia maya saja, tetapi juga terkadang berkumpul di dunia nyata.
Oke saya tidak akan memperbincangkan lagi tentang Goodreads. Yang saya mau sampaikan bahwa di tahun ini saya memulai lagi menantang diri saya dalam kurung “memaksa” untuk membaca buku. Di tahun lalu, saya membenarkan diri saya untuk tidak begitu banyak membaca buku dengan alasan saya menggantikannya dengan video tutorial. Namun ternyata ada sisi yang berbeda. Yang saya maksud di sini adalah topik bahasan. Jika pada video tutorial pastinya akan ada batasan topik yang bisa saya akses, yah paling banyak tentang pemrograman ataupun digital marketing. Tetapi dengan buku maka kita bisa membaca berbagai macam topik.
Okelah tahun ini saya akan kembali menargetkan jumlah buku yang saya baca
Dengan sengaja saya menuliskan di aplikasi Goodreads, bahwa di tahun 2019 saya akan membaca sebanyak 24 buku. Dengan asumsi saya bisa membaca buku sebanyak dua buku per bulan.
Sebetulnya perhitungan ini tidak bisa linier semacam ini. Karena lama membaca buku akan sangat tergantung dari jumlah halaman dan topik bahasan buku itu. Bisa mungkin dengan sehari kita bisa menghabiskan buku tersebut (saya pernah melakukannya pada saat membaca novel) atau bahkan berbulan-bulan (benar ini juga pernah saya alami). Namun banyaknya buku ini lebih pada untuk dijadikan dorongan agar lebih semangat membaca.
Dan sampai saya membuat tulisan ini, saya sudah membaca dua buku di minggu kedua bulan januari 2019 (Horayyyyy…..). Semoga bisa sesuai dengan target yang ingin dicapai ya.