NEW!Referensi istilah di supply chain dan logistik Buka di sini
Logistik

5 (Lima) Strategi Pengembangan Bisnis Pengiriman Barang Melalui Kereta Api

3 Mins read
Strategi Pengembangan Bisnis Pengiriman Barang Melalui Kereta Api
http://cdnimage.terbitsport.com/imagebank/gallery/large/20161030_104358_harianterbit_Kereta_Barang.jpg

Sebagai pengelola pelayanan kereta api, PT Kereta Api Indonesia saat ini dituntut untuk turut serta dalam memajukan dan meningkatkan pengelolaan logistik di Indonesia. Pada tulisan saya sebelumnya, saya menyampaikan mengenai karakteristik pengiriman barang melalui kereta api, menunjukkan bahwa kereta api adalah salah satu moda transportasi yang dipandang efektif dan efisien dalam proses pengiriman barang. Pengiriman barang melalui kereta api barang merupakan pilihan bagi pengelola pengiriman barang untuk memberikan layanan logistik kepada konsumen dengan memanfaatkan multi moda yang tersedia.

Untuk menunjang masuknya PT Kereta Api Indonesia dalam bisnis pengiriman barang, maka perlu dibuat suatu strategi yang akan menunjang rencana bisnis pengiriman barang. Oleh sebab itu perlu ada pemetaan strategi pengembangan bisnis pengiriman barang melalui kereta api. Pada proses ini PT Kereta Api Indonesia juga seharusnya mengikutsertakan dalam rencana bisnisnya perusahaan BUMN lainnya dan swasta sebagai stakeholder bisnis logistik di Indonesia.

Strategi Pengembangan Bisnis Pengiriman Barang Melalui Kereta Api

http://cdnimage.terbitsport.com/imagebank/gallery/large/20161030_104358_harianterbit_Kereta_Barang.jpg

Ada Lima strategi pengembangan bisnis pengiriman barang melalui kereta api yang dapat dikembangkan oleh PT Kereta Api Indonesia, antara lain:

1. Mempersiapkan infrastruktur kereta api
PT Kereta Api Indonesia harus memetakan untuk rencana bisnis ke depan di area mana saja di Indonesia yang akan menjadi area layanan pengiriman barang. Ini juga termasuk di dalamnya adalah rencana perluasan pasar dengan pembangunan rel kereta api baru ataupun penambahan rel kereta api double track. Rencana pengembangan infrastruktur ini juga harus dipublikasikan secara luas kepada masyarakat Indonesia atau kepada stake holder logistik di Indonesia, termasuk juga fasilitas penunjang infrastruktur dan konektifitasnya. Pemetaan pengembangan infrastruktur ini tentu saja juga mempertimbangkan pada faktor-faktor pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan rencana pembangunan di Indonesia secara keseluruhan.

2. Menambah kapasitas gerbong kereta api barang
Strategi kedua adalah memberikan penambahan kapasitas melalui penambahan jumlah gerbong barang, penambahan jumlah gerbong barang yang bisa ditarik dalam sekali perjalanan dan juga penambahan volume barang yang bisa diangkut dalam setiap gerbingnya. Selain itu, PT Kereta Api Indonesia juga harus memperhatikan variasi jenis gerbong barang yang sesuai dengan barang yang diangkut, Misal untuk produk pertanian atau perikanan dapat disediakan jenis gerbong berpendingin.

3. Menyiapkan fasilitas gudang / tempat penyimpanan barang
Strategi ketiga dengan menyiapkan fasilitas penyimpanan gudang / penyimpanan barang. Untuk tempat-tempat pemberhentian kereta api dengan gerbong barang, PT Kereta Api Indonesia harus menyiapkan fasilitas gudang atau penyimpanan barang. Hal ini sejalan dengan proses logistik pada umumnya yang membutuhkan tempat penyimpanan sementara untuk barang-barang yang akan didistribusikan kembali dengan moda transportasi lainnya atau menjadi penghubung / hub untuk diteruskan ke tempat tujuan pengiriman barang. Selain itu gudang ini juga bisa dijadikan tempat penyimpanan barang sementara bagi yang membutuhkan layanan kereta api barang. Fasilitas gudang ini bisa ada di dalam area stasiun atau dekat dengan stasiun agar proses bongkar muat barang juga dapat dimudahkan. Untuk penyediaan fasilitas gudang, PT Kereta Api Indonesia bisa menyediakan sendiri fasilitas ini atau menggandeng swasta dalan bentuk kerja sama operasi.

4. Menyiapkan sarana dan prasarana proses bongkar muat barang
Selain gudang, PT Kereta Api Indonesia sebagai pengelola kereta api barang juga harus menyiapkan saran dan prasaran proses bongkar muat. Misalnya saja penyediaan crane untuk peti kemas atau penyediaan loading dock yang memudahkan proses bongkar muat barang. Karakter kereta api yang mempunyai jadwal ketat dalam perjalanan juga harus diperhatikan. Artinya di dalam proses bongkar muat juga harus mempunyai standar waktu bongkar dan muat, dengan demikian sarana dan prasarana yang disediakan juga harus mempertimbangkan standar waktu tersebut.

5. Menyiapkan Konektifitas untuk menunjang proses pengiriman barang secara door to door
Strategi yang kelima adalah mempersiapkan konektifitas untuk proses pengiriman barang secara door to door. Konektifitas ini bisa disediakan oleh PT Kereta Api Sendiri melalui unit bisnis lain ataupun anak perusahaan lain dan bisa juga dilakukan kerja sama dengan perusahaan BUMN lain atau pihak swasta yang juga menjalankan bisnis logistik. Konektifitas yang disediakan berupa moda transport penunjang seperti truk dengan berbagai macam ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengangkutan.
Selain itu PT Kereta Api Indonesia juga harus membuka kerjasama seluas-luasnya kepada stakeholder logistik Indonesia untuk lebih menguatkan dan memperluas pasar pengiriman barang melalui kereta api.

Artha Nugraha Jonar
Logistics Management Expert
Baca tulisan mengenai logistik lainnya di http://www.arthanugraha.com
Untuk diskusi lebih lanjut silahkan kontak WA/Telegram di +62 818 032 8 0707
atau email di [email protected]

1484 posts

About author
Saat ini bekerja di perusahaan home furnishing. Hobi jalan-jalan, makan dan bersepeda.
Articles

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.