Membangun budaya literasi anak sejak dini adalah waktu yang tepat agar seseorang dapat mengenal budaya literasi. Salah satu cara mengenalkan adalah lewat dongeng. Simak bagaimana dongeng dapat membangun budaya literasi sejak dini.
Pentingnya Membangun Budaya Literasi
Beberapa tahun belakangan ini, budaya literasi merupakan dua suku kata yang sangat sering kita dengar, terlebih bagi anda yang mungkin bergerak dalam bidang pendidikan. Salah satu menteri muda Indonesia, yaitu Nadiem Makarim yang adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia adalah yang mulanya menggaungkan hal ini dalam ranah pendidikan. Beliau menyadari pentingnya membangun budaya literasi bagi para pelajar.
Apa Itu Literasi?
Lalu apa sih literasi itu? literasi sendiri bisa kita pahami sebagai kemampuan seseorang dalam memproses informasi dalam hal membaca dan menulis. Karena literasi erat kaitannya dengan proses membaca dan menulis maka kemampuan berbahasa seseorang sangat berperan penting di dalamnya.
Mengenal Budaya Literasi
Lalu apa sih budaya literasi itu? Kenapa sampai pak Nadiem menuntut para pelajar kita untuk membangun budaya literasi anak, bahkan sampai mengubah kurikulum untuk mewujudkannya?
Percaya atau tidak, masyarakat kita saat ini lebih senang mendengar dan menonton ketimbang membaca apalagi menuangkan ide dan pemikiran mereka kedalam sebuah tulisan.
Padahal kebiasaan membaca adalah hal yang penting. Dengan membaca, kita bisa mengetahui lebih banyak hal. Dengan membaca, kita belajar untuk memandang segala sesuatu dari banyak sisi, menyadari bahwa tidak hanya ada satu pemikiran mutlak di dunia ini, namun dunia terdiri dari banyak manusia dengan berbagai pemikiran yang berbeda dan harus kita hargai. Percaya atau tidak, membaca berpengaruh pada perkembangan otak kita.
Saya akan memberi satu contoh kecil pentingnya budaya literasi dalam kehidupan sehari-hari kita. Pernahkah anda membaca komentar nyinyir di media sosial yang menampilkan berita dengan judul klik bait yang negatif tentang seseorang dan ternyata isi beritanya malah berkebalikan dengan judul berita namun kolom komentar berita itu sudah dipenuhi dengan berbagai komentar negatif atau bahkan hujatan dari netizen.
Saya sendiri sering menemui hal diatas. Semua itu terjadi karena kemalasan sebagian masyarakat kita untuk membaca sebuah berita sampai selesai, mereka pede mengeluarkan komen negatif padahal baru membaca judulnya saja. Miris memang, karena itu, saya tidak heran jika pak Nadiem melihat bahwa budaya literasi bangsa kita ini sangat perlu ditingkatkan.
Membacakan Dongeng pada Anak Sejak Dini
Sebagai orang tua, kita bisa membantu anak-anak kita menumbuhkan kecintaan mereka pada literasi dengan cara membacakan dongeng untuk mereka. Saya sendiri biasa memilih membacakan dongeng untuk anak saya di malam hari sebelum tidur. Tidak perlu memilih cerita yang terlalu panjang, mulailah dengan cerita yang pendek namun mengandung nilai moral seperti kisah kancil dan buaya atau cerita menarik lainnya.
Membudayakan Cinta Literasi pada Anak Disleksia
Saya sendiri memang sangat mencintai buku dan suka menuangkan ide dan pemikiran saya kedalam sebuah tulisan. Namun buah tak selalu jatuh dekat dengan pohonnya alias anak tak selalu menyukai apa yang disukai orang tua.
Menginjak usia Sekolah Dasar, saya baru sadar jika ternyata anak laki-laki saya kurang menyukai membaca. Salah satu penyebabnya adalah karena dia disleksia. Disleksia sendiri adalah sebuah kesulitan belajar dimana para penderitanya mengalami kesulitan dalam proses mencerna sebuah huruf, kata-kata, kalimat ataupun bacaan. Disleksia ini membuat anak saya kesulitan dalam mencerna kata-kata baru dalam sebuah bacaan. Jika mencerna bacaan saja susah, bagaimana bisa mencintainya?
Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Akhirnya saya mencarikan anak saya buku bacaan dengan jumlah kalimat yang tidak terlalu banyak plus hurufnya ditulis besar agar memudahkannya membaca disertai dengan gambar yang menarik dan berwarna. Setiap malam kami masih membaca dongeng bersama namun kali ini anak saya yang membacakan untuk kami.
Percaya atau tidak, meskipun anak saya disleksia, namun dia senang membaca dongeng di malam hari. Jika ada beberapa kata baru yang tidak dia pahami, anak sayapun tanpa malu bertanya pada saya. Dia juga kini sering diminta membaca saat pelajaran daring oleh gurunya dan kemampuan membacanya tidak kalah dengan teman-teman sekelasnya yang tidak mempunyai kesulitan seperti anak saya. Saya yakin berbagai kemajuan literasi pada anak saya terwujud, salah satunya karena kebiasaan saya membacakan dongeng padanya semenjak kecil.
Nah bagi anda semua yang mungkin kesulitan menemukan dongeng yang menarik bagi ananda terkasih, anda bisa mengunjungi halaman dongengakudankau dari Dancow, ada berbagai dongeng menarik disana, salah satunya cerita mengenai kancil dan buaya. Jangan takut kehabisan bahan cerita untuk anak ya bunda dan panda. Selamat mendongeng bersama anak-anak tercinta dan terus kuatkan budaya literasi anak.