Saya dan istri saya lekat dengan predikat anak bungsu. Saya adalah anak bungsu dari dua bersaudara, sedangkan istri saya sangat dekat dengan adik bungsunya. Hal inilah yang membuat kami banyak belajar dari fakta anak bungsu untuk mengasuh anak kami.
Fakta Anak Bungsu
Sebagai anak bungsu, saya memahami benar mengenai apa yang terjadi di seputar anak bungsu. Begitu pula dengan istri saya yang dekat dengan adik bungsunya karena pada saat itu diminta oleh kedua orang tuanya untuk mengasuh adik bungsunya.
Ada beberapa fakta yang melekat pada anak bungsu antara lain:
- Anak Bungsu Lebih Dimanja
Banyak dari keluarga cenderung lebih memanjakan anak bungsu mereka. Saya juga merasakan hal yang sama. Saya sebagai anak bungsu merasakan bahwa saya lebih dimanja jika dibandingkan dengan kakak saya. Kondisi ini juga saya temui pada keluarga istri saya. Sebagai contohnya banyak kemauan dari anak bungsu yang lebih dituruti oleh kedua orang tuanya jika dibandingkan dengan kakak-kakaknya. - Anak Bungsu Mencontoh Kakaknya
Hal lain yang menjadi fakta dari anak bungsu adalah, seorang anak bungsu pastinya akan mencontoh kakaknya. Misalnya dengan mencontoh perilaku kakak, atau juga berbagai prestasi yang dilakukan oleh kakaknya. - Anak Bungsu Mau Menang Sendiri
Karena anak bungsu cenderung lebih dimanja di dalam keluarga, maka yang terjadi adalah anak bungsu akan mempunyai kecenderungan untuk mempunyai sikap yang mau menang sendiri. Ini tidak terlepas dari banyaknya kemauan dari anak bungsu yang selalu dituruti.
Ketiga hal ini mungkin sebagian kecil saja dari fakta yang muncul sebagai anak bungsu, fakta-fakta lain mungkin juga bisa muncul dan bisa juga menjadi hal yang berbeda dengan fakta yang telah diungkapkan ini.
Menentukan Pola Mengasuh Anak
Belajar dari fakta anak bungsu tersebut, maka saya dan istri sepakat untuk memasukkan fakta tersebut ke dalam pola mengasuh anak. Meski saat ini kami hanya memiliki satu anak, namun beberapa fakta dari anak bungsu tersebut bisa jadi juga muncul dalam perilaku anak kami.
Oleh sebab itu, berdasarkan fakta tersebut, kami menentukan beberapa hal berikut ini:
- Sebagai Bahan Untuk Membuat Pola Asuh Anak
Sangat disadari bagi saya dan istri, posisi sebagai anak bungsu sangat berpengaruh pada perilaku anak. Oleh sebab itu dengan melalui proses perenungan kami sebagai orang tua, kami akan memastikan untuk memperhatikan kemungkinan perilaku yang terjadi pada anak bungsu juga kepada anak kami, dengan cara memperhatikan dan juga menentukan pola asuh anak kami. - Mengarahkan Kepada Pendidikan Yang Tepat
Memberikan pendidikan kepada anak memang benar sebagai kewajiban dari orang tua. Tetapi kami lebih memperdalamnya dengan memberikan pendidikan yang tepat untuk anak kami. Misalnya saja dengan memastikan kurikulum serta pola belajar ketika memilih institusi pendidikan tempat anak kami akan bersekolah. - Memberikan Kesempatan Kepada Sang Anak
Hal lain yang kami berikan kepada anak kami adalah keleluasaan pada pilihan. Hal ini tentunya disertai dengan tanggung jawab yang harus diembannya. Hampir mirip dengan anak bungsu yang selalu dituruti kemauannya, kami mengambil sisi positifnya dengan memastikan anak mengerti akan tanggung jawab dari kemauannya tersebut. Kami menganggap bahwa seorang anak akan mampu berhasil jika diberikan didikan dengan kesempatan dan tanggung jawab.
Ketiga hal inilah yang kami sebagai orang tua telah terapkan sebagai pola asuh anak kami dengan belajar dari fakta anak bungsu. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Menarik nih konsepnya. Bertolak dari pengalaman sebagai anak bungsu, kemudian menerapkannya dalam pola asuh anak. Terima kasih utk sharingnya ya
Bisa jadi pelajaran buatku yang punya anak lebih dari satu
Bisa belajar pola pengasuhan supaya si bungsu tetap on track
Kalau pengalaman saya, sebenarnya adik bungsu saya itu tidak manjah, Mas Artha. Hanya Bapak saya yang lebay saja hahaha. Cepat dituruti kalau minta sesuatu, dan selalu dipuji-puji dari anak lainnya. Juga didoakan lebih hahaha. Untunglah adik saya pas besar lepas dari manjah dan mandiri. Jadi memang kuncinya dari orang tua saja. mau anak sulung, tengah, bungsu, semua porsinya sama.
Walau belum sepenuhnya mengalami pengasuhan anak bungsu (soalnya baru umur 1 tahun, hehe) tapi ini bisa kasih gambaran pola asuh ke depan. Saya sih pengennya tidak sampai memanjakan anak bungsu. Sebaliknya lebih mengunggulkan kemandirian dan menerapkan contoh dari kakaknya.
Dulu saya setuju dengan pernyataan bahwa anak bungsu memiliki kecenderungan menjadi manja. Tapi, saya memiliki adik bungsu. Dan dia sama sekali nggak manja. Dia enggan meminta apa pun pada orang tua dan kakak-kakaknya. Apalagi jika dia merasa keluarganya sedang nggak memiliki uang lebih.
Tapi memang benar. Hanya sedikit anak bungsu yang seperti adik saya. Kebanyakan anak bungsu memang seperti yang digambarkan dalam artikel ini sih. Saya banyak melihat kenyataannya.
Saya sering perhatikan setiap anak bungsu lebih ekspresif, ceria dan berani dibandingkan anak tengah dan sulung, apa mungkin karna lebih dimanjain gak ya mas? Dan sisi buruknya agak egois gitu. Menarik memang posisi kelahiran seseorang berpengaruh pada sifat dan perilaku nya
Daku juga anak bungsu kak, tapi yang nomor 1 malah nggak dah, soalnya daku malah diajarkan mandiri hihi..
Tapi kalau yang mencontoh kakaknya bener, karena kakak jadi teladan pertama adiknya
Kalau anak bungsu memang betul ya lebih mendapat perhatian, tentu saja dari pola asuh ini nantinya nggak kaget kalau kepribadian kakak2 dan adik bisa berbeda jauh. Kuncinya di pola asuh dr bagaimana orang tua ini ya biar bisa seimbang, karena pun anak bungsu juga nantinya harus mandiri
Iya sih. Anak bungsu identik dengan manja dan manja. Karena memang hadir nya belakangan dan usia masih muda. Waktu bersama dengan orangtua juga paling sedikit.
Sedang anak pertama cenderung lebih dewasa dan juga mandiri karena lahir lebih dulu, usia lebih matang serta lebih lama memiliki waktu dengan orangtua.
Mugkin itu sebabnya anak bungsu terkesan manja dan apa-apa serba diperhatikan. Padahal sebenarnya sama saja
terima kasih sharingnya kak
bisa aku terapkan untuk mengasuh si bungsu
agak tricky emang ya ngasuh si bungsu, klo salah asuh bisa jadi manja juga biasanya
Samma nih, suamiku anak bungsu. Tapi bungsu engga sengaja gitu kalik yah. Beda ama kakak langsung, 9 tahun, ama kakak sulung 22 tahun. Jadi dia ibaratnya anak tunggal gitu. Kakak2nya udah pada engga di rumah. Manja ga sih? Mungkin engga, tapi aku kayaknya yg ngemong ya istilahnya…haha…Ada ngaruhnya ga ya ke pola asuk ke anak-anak? Ga nyadar kayaknya. Setahuku aku galak. Haha…
Kayaknya perlu saya praktekkan nih, meskipun saya baru memiliki 1 anak. Siapa tahu nanti bisa berhasil dan siapa tahu nanti punya anak lagi. Thanks for sharing, Mas Artha. Keren banget ini tulisannya.
Wah, kalau keluarga saya sama-sama anak sulung 🙂 dengan satu anak tunggal,, jadinya keras kepala semua di rumah 🙂
Iya dimana-mana anak bungsu pasti yang selalu lebih dimanja ya beda dengan anak sulung, tapi sebagai orang tua yang sudah punya anak saya ingin bersikap adil dan tidak membeda2kan kakak dan adiknya.
Baiklah, saya adalah anak bungsu. Bisa jadi menang sendiri. Tapi di keluarga saya, saya sering memilih keluar dari “zona nyaman” gara2 gerah dengan kalimat: Ah iya anak bungsu, dimanja. Puncaknya, aku nikah ngga mau pakai duit ortu, bikin acara sendiri diam2, tapi ngundang ortu di suatu pesta di rumah dinasku, yang tak lain adalah acara ngunduh mantu. Ahak ahak ahak. Puas.
Hmm.. kalau diperhatikan memang sih ya anak bungsu sepertinya akan lebih merasa disayang. Walau kita berusaha sama perhatiannya dengan anak pertama.
Anak pertamaku suka merasa dia kurang disayang hihi. Pola asuh ini akan menentukan sekali untuk masa depan mereka.
Sebagai anak sulung, saya tidak bisa memahami posisi anak bungsu. Yang saya tahu, anak bungsu selalu jadi suruhan kakak2nya, hehe.
Tapi poin dimanja itu sepertinya benar. Adik bungsu saya itu anak kesayangan Ibu saya, selain karena dia satu-satunya anak lelaki.
Aq sebagai anak sulung berasa sih adikku yang bungsu beruntung banget. Lahir berat paling ndut. Pendidikan dan financial keluarga sudah mapan pas dia lahir dll. Begitu juga yang dialami sama anak bungsu ku. Cowok satu2nya pula.
Menarik banget nih, saya anak bungsu yang nggak jadi bungsu, lalu jadi bungsu lagi, alias dulu lama punya adik, lalu tersisihkan oleh adik, lalu adik meninggal dan saya jadi bungsu lagi.
Jadinya saya nggak melulu kayak sifat bungsu, bahkan saya lebih banyak ngalah yang bener-bener ngalah.
Nah mengasuh anak saya yang masih kecil dan bungsu ini, jadi lebih menantang banget rasanya 🙂