Fast Moving Consumer Goods (FMCG) adalah karakter yang disematkan pada barang konsumsi yang cepat pakai dengan return pembelian yang cukup singkat. Intinya jika barang habis, konsumen akan segera membeli kembali. Karena turn over yang tinggi inilah, maka disebut sebagai Fast Moving Consumer Goods. Kali ini saya akan mengulas mengenai penerapan Supply Chain Management Pada Industri Fast Moving Consumer Goods.
Salah satu fokus pada industri Fast Moving Consumer Goods adalah pemenuhan ketersediaan produk. Peranan supply chain management adalah memastikan stok dapat dikelola agar kebutuhan pasar dapat terpenuhi.
Supply Chain Management
Secara ringkas, supply chain management adalah sebuah sistem berupa alur yang mengatur suatu proses dari input awal berupa raw material dan diproses sehingga outputnya menjadi finishing goods kemudian hasil tersebut dikirimkan sampai ke tangan end customer.
Aktifitas Supply Chain Management secara proporsional bisa dikatakan sebanyak kurang lebih 75 persen berada di dalam pabrik. Beberapa aktifitas Supply Chain Management, mulai dari aktifitas Input yang seperti: Purchase plan raw material, packaging, sparepart mesin kemudian memastikan item yang dibeli sudah sesuai dengan standar Quality Control (QC). Selanjutnya memastikan bahwa space warehouse bisa meng-cover quantity stock yang dibeli.
Setelah aktifitas input selesai dilakukan, kemudian dilakukan Work in Process (WIP) dimana aktifitas ini akan meliputi pengolahan raw material di mesin produksi, kemudian ada aktifitas dari quality control untuk memastikan barang hasil produksi sesuai standar kemudian selanjutnya dilakukan proses pengemasan barang.
Setelah memastikan bahwa produk yang dihasilkan sudah sesuai standar, maka hasil output ini dikatakan sebagai finished goods. Pada finished goods akan dilakukan aktifitas penataan barang agar stok barang bisa keluar sesuai alur First In First Out (FIFO).
Kemudian proses terakhir yang dilakukan dalam Supply Chain Managemenf adalah melakukan distribusi. Pada aktifitas distribusi, yang dilakukan adalah melakukan plotting kendaraan sesuai muatannya. Kemudian memastikan barang terkirim sesuai dengan sales order dari customer.
Nah sekarang kita bahas Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ya
Mudahnya FMCG merupakan produk yang terjual sangat cepat dan implikasinya adalah turn over produksinya tinggi.
Dari halaman chegg.com, customer memandang bahwa produk FMCG merupakan barang yang bersifat murah, cepat habis dan pilihannya banyak. Hanya dari sisi marketing melihat ada challenge antara beban turn over produksi tinggi, volume kuantiti di pasar yang melimpah, akan tetapi customer tidak loyal karena banyaknya pilihan produk lainnya.
chegg.com menyebutkan ada empat jenis produk yang dikategorikan dengan FMCG, antara lain:
- Homer and personal care
- Foods and beverage
- cigarettes
- dan Alcohol
Seperti yang disebutkan pada awal artikel ini, salah satu konsentrasi dari supply chain management adalah memastikan produk selalu tersedia di pasar dan tidak mengalami stock out. Untuk menjawab tantangan ini, Supply Chain Managemement akan melakukan pengelolaan beberapa hal berikut, antara lain:
Sales Forecast
Sales forecast adalah sebuah aktifitas untuk melakukan proses perhitungan estimasi penjualan berdasarkan kurun waktu tertentu, misal estimasi penjualan pada satu hingga tiga bulan mendatang. Semakin akurat forecast yang dilakukan dengan aktual realisasinya, semakin akurat planning produksinya.
Production Planning
Pada tahapan production planning, dilakukan perencanaan berdasarkan data dari sales forecast, history sales dalam jangka waktu bulanan ataupun tahunan. Pada tahapan production planning juga akan dibagi dua produk yaitu fast moving dan slow moving.
Buffer Stock
Buffer stock secara mudahnya bisa disebut sebagai stok yang disiapkan jika terjadi sesuatu pada proses produksi semisal jika terjadi kerusakan mesin sehingga produksi berhenti ataupun jika ada order baru yang mendadak.
Delivery System
Delivery system memegang peranan penting untuk memastikan bahwa stok dipasaran tetap terpenuhi. Jangan sampai armada pengiriman tidak tersedia ketika dibutuhkan.
Beberapa permasalahan juga bisa timbul dalam proses supply chain management. Semisal kita sudah pastikan bahwa mesin produksi berjalan dengan normal, persediaan bahan baku mencukupi di gudang, eh ternyata bahan baku itu berkutu. Maka solusinya dilakukan fumigasi terlebih dahulu. Begitupun di kisah lainnya, bahan baku oke, armada pengiriman sudah disiapkan, ternyata mesin produksinya rusak. Sementara di lain cerita, semua oke, barang siap dikirim, ternyata customer cancel ordernya. Dan masih banyak cerita lainnya yang menjadi tantangan bagi pelaku supply chain management.
Oke, demikian sekilas mengenai Supply Chain Management Pada Industri Fast Moving Consumer Goods, semoga bisa membantu rekan-rekan mengenali dunia supply chain management dan Fast Moving Consumer Goods.
nice share pak, saya juga di logistic sekarang.. thank you