Waktu tinggal di Tangerang, aku gak menyangka bisa tinggal bertetangga dengan legenda sepakbola Indonesia, salah satunya adalah om Leo Soputan. Hari ini melihat selintas timeline Facebook yang mengabarkan kalau om Leo meninggal tadi pagi.
Mengenal om Leo Soputan
Aku sebenarnya orang yang gak begitu mengerti tentang sepakbola. Aku hanya bermain bola, ya karena biar bisa rame-rame dengan teman saja. Selebihnya aku gak paham. Jangankan mengenal pemain bola, menonton sepakbola saja aku jarang atau malah dibilang gak pernah.
Meski demikian, aku waktu kecil suka nonton bola di lapangan KPAD Bandung. Menonton laga Galatama (waktu itu), gak paham siapa pemainnya. Tapi ada salah satu kiper cadangan Bandung Raya waktu itu adalah bapak dari temanku. Aku masuk menonton, hanya karena iseng aja. Gak pernah nonton seutuhnya.
Ketika tinggal di Tangerang, ternyata aku tinggal bertetangga dengan legenda-legenda sepakbola Indonesia. Salah satunya adalah om Leo Soputan. Rumahku hanya berbeda satu rumah saja dengannya. Ya ini bagian lain dari kehidupan yang menyenangkan waktu di Tangerang dulu
Awalnya aku tidak mengerti siapa Leo Soputan itu. Ternyata dia adalah pemain legenda di Persita Tangerang. Bukan hanya itu saja, beliau ini juga berasal dari keluarga pemain sepakbola. Mulai dari papanya hingga adiknya. Bahkan di Manado, tempat asal om Leo, keluarga Soputan begitu terkenal di kalangan sepakbola. Saat ini, om Leo menjadi asisten pelatih di Sulut United.
Dari om Leo ini saya jadi mengenal beberapa pemain sepakbola lainnya, misalnya Firman Utina yang merupakan teman baik dari om Leo. Kabarnya, Firman Utina ini adalah salah satu murid dari papa om Leo yang memiliki sekolah sepakbola di Manado sana.
Rumah om Leo juga menjadi jujukan pemain-pemain bola lainnya. Rumahnya selalu ramai dikunjungi.
Keluarga Om Leo Soputan
Om Leo memiliki satu istri dan 2 orang anak. Waktu itu masih kecil-kecil anaknya. Brenda dan Rafael. Sayangnya anakku dulu tidak sempat bermain dengan mereka. Anakku masih hidup didunianya, bahkan bicara saja belum bisa. Tapi Brenda dan Rafael ini sering bermain di rumah. Entah bermain apa saja atau hanya sekedar menonton film kartun. Ya begitulah kehidupan bertetangga kami.
Pada liburan beberapa tahun lalu, sempat mengunjungi ke Tangerang dan Mika sempat bertemu juga dengan Rafael.
Berita Duka Mengejutkan
Pagi ini, aku mendapatkan berita duka yang mengejutkan itu dari selintas timeline Facebook. Kaget dan tidak percaya. Yang saya tahu, om Leo ini sangat menjaga staminanya. Hampir tiap hari melakukan latihan fisik. Entah, belum dapat berita penyebab meninggalnya. Tapi berita ini sangat mengejutkan, karena menurut saya om Leo masih sangat muda.
Selamat Jalan Om Leo
Namun, kematian adalah sebuah takdir. Bagi kami orang kristen, kami mengimani bahwa kematian adalah sebuah kemenangan. Sebuah akhir untuk menuju ke rumah bapa di surga dan selesai segala urusan di dunia. Sekarang tinggal menguatkan dan meyakinkan keluarga yang ditinggalkan. Selamat jalan om Leo, semoga kak Eva, Brenda dan Rafael semakin dikuatkan dalam Tuhan.