Ketika mendengar kata Yoshinoya, anak saya akan bergegas menyahuti, karena dia pikir saat itu akan diajak makan di Yoshinoya. Kalau yang ada di benak saya dengan kata Yoshinoya adalah semangkuk irisan daging di atas sebuah mangkuk yang berisikan nasi, hmmm malah jadi laper nih.
Oke memang benar, jika nama Yoshinoya ini identik dengan nama sebuah restoran waralaba yang berasal dari negara Jepang. Awalnya saya mengira bahwa kata Yoshinoya ini berasal dari nama sebuah kota di Jepang. Ternyata tebakan saya meleset.
Ternyata Yoshinoya ini dinamakan dari asal daerah pendiri rumah makan ini, bapak Eikichi Matsuda yang berasal dari Yoshino-cho, Osaka dan Ya. Restoran ini pertama kali berdiri di sebuah pasar ikan Nihonbashi, Tokyo pada tahun 1899. Wah cukup lama juga ya.
Menu yang dihidangkan pada saat itu cuma satu aja yaitu gyudon yang berisikan semangkuk nasi dan irisan tipis daging sapi yang dimasak dengan kecap asin dan gula. Pada saat itu, menu ini jadi populer di pasar tersebut, karena selain murah dan dihidangkan secara cepat, gyudon Yoshinoya juga terkenal dengan kelezatannya. Untuk cerita lengkap tentang sejarah dan perkembangan Yoshinoya, kamu bisa baca di halaman wikpedia.
Saat ini Yoshinoya tidak hanya menjual satu menu saja, tetapi sudah berkembang dengan berbagai menu. Selain itu Yoshinoya juga sudah berkembang ke berbagai negara di dunia. Menu yang diunggulkan saat ini adalah Beef Bowl dan hingga saat ini tetap mengandalkan daging sapi import dari Amerika Serikat.
di Indonesia, Yoshinoya pertama kali berdiri di tahun 1994. Sayang pada tahun 1998, restoran Yoshinoya ditutup karena terkena dampak dari krisis keuangan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997.
Pada tahun 2010 Yoshinoya kembali hadir di Indonesia. Saat ini manajemen Yoshinoya di Indonesia dikelola oleh PT Multirasa Nusantara yang merupakan bagian dari Wings Group. Maka tidak heran kalau kamu bakalan menemukan produk-produk milik Wings Group yang juga dijual di restoran Yoshinoya Indonesia, misalnya teh Javana dan Glico Ice Cream.
Rasanya tidak lengkap jika tidak melakukan review tentang restoran waralaba Yoshinoya ini. Saya akan membahasnya dari 4 sisi, yaitu dari sisi segmentasi, targeting, positioning dan yang terakhir melihat dari strategi pemasaran dengan indikator 4P + 1S. Setidaknya bisa menggali lebih dalam lagi agar pertanyaan apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata Yoshinoya ini bisa terjawab.
1. Segmentasi
Saya akan membagi menjadi 4 hal untuk menentukan segmentasi dari Yoshinoya, yaitu dengan melihat geografis, demografis, psikografis dan behaviour.
- Geografis
Restoran waralaba Yoshinoya menetapkan segmentasi pasar tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. - Demografis
Yoshinoya Indonesia menetapkan segmen untuk segala umur dan segala jenis kelamin. Dibuktikan dengan berbagai varian menu yang disediakan mulai dari hidangan daging yang lembut, kemudian juga terdapat menu kids meal yang diperuntukkan untuk anak. Bahkan Yoshinoya Indonesia juga mempunyai menu vegan yang diperuntukkan untuk para vegetarian. Selain itu semua hidangan telah tersertifikasi halal dari MUI. - Psikografis
Yoshinoya Indonesia membidik pasar kalangan menengah dengan menyediakan menu yang berkualitas tetapi dengan harga terjangkau. Yoshinoya Indonesia juga menyediakan penjualan mainan dengan koin yang diperuntukkan untuk anak-anak. Di beberapa lokasi Yoshinoya juga menyediakan playground untuk anak-anak. - Behaviour
- Attention
Yoshinoya menggunakan warna oranye sebagai warna simbolnya. Warna oranye merupakan perlambang dari kehangatan, antusiasme, persahabatan, pencapaian bisnis, kegembiraan, dan gerak cepat. Dan warna oranye ini juga menjadi daya tarik konsumen. Tulisan Yoshinoya yang ditulis dengan font besar dan dilengkapi dengan tulisan Japanese Restaurant menimbulkan daya tarik tersendiri bagi penikmat makanan Jepang di Indonesia. - Interest
Restoran Yoshinoya memiliki interior yang bagus. Diperlengkapi juga dengan tahun berdirinya restoran ini yaitu tahun 1899, memperkuat asumsi konsumen tentang kemampuan Yoshinoya mempertahankan restoran hingga saat ini. Selain itu Yoshinoya juga memberikan berbagai menu yang mampu menarik minat konsumen serta mampu menghadirkan menu kreasi antara Jepang dan Indonesia. - Desire
Pelayan di Yoshinoya selalu memberikan rekomendasi makanan kepada pengunjungnya, sehingga menggugah pengunjung untuk memesan.
- Attention
2. Targeting
Yoshinoya memilih target pasar di mall-mall serta tempat yang mudah diakses (pinggir jalan raya). Jam operasional disesuaikan dengan lokasi, jika berada di mall akan mengikuti jam operasional di mall. Yoshinoya juga memastikan agar produk selalu dapat terjual dan menghindari status Sold Out. Selain itu Yoshinoya juga menjaga konsistensi dari menunya, misalnya dengan memastikan bahwa gambar yang tampak pada daftar menu akan sama dengan yang konsumen peroleh.
3. Positioning
Yoshinoya menggunakan slogan “Japan’s No. 1 Beef Bowl” dan “100% U.S Beef” memberikan gambaran bahwa Yoshinoya akan selalu memberikan hidangan yang berkualitas.
4. 4P + 1S
- Price
Harga yang diberikan oleh Yoshinoya Indonesia cukup terjangkau untuk kalangan kelas menengah. - Product
Produk menu yang dihasilkan oleh Yoshinoya berasal dari bahan-bahan yang berkualitas yang dipadukan dengan pengolahan teknologi modern dan resep jaman dulu. - Promotion
Yoshinoya konsisten membuat promosi yang menarik konsumen, misalnya memberikan voucher ataupun potongan harga. Yoshinoya juga melakukn marketing communication melalui event dan sponsorship. - Place
Gerai Yoshinoya ditempatkan di area-area strategis di mall ataupun berada di pinggir jalan raya. Penempatan di mall selain pertimbangan target konsumen, juga pertimbangan fasilitas di mall yang lengkap seperti sudah tersedianya toilet, lahan parkir dan AC. - Service
Yoshinoya memberikan pelayanan yang cepat dan ramah, dengan sumber daya manusia yang sudah terstandarisasi. Yoshinoya juga selalu memperhatikan mengenai kebersihan restoran, alat makan dan juga toilet pengunjung.
Bagaimana? Jadi apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata Yoshinoya? Kalau saya sih, tiba-tiba saya merasa lapar….
Salah satu favorit saya juga makan disini, karena selain harganya yang murah, juga lumayan enak
wah sama dong kalau gitu. Rasanya memang enak sih